Abstrak
Penanganan Remaja Yang Mengalami Grief Karena Kematian Orang Tua Menggunakan “Teens Work Through Grief”
Fathimatuzzahroh Rahmah Gustiani
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
"Teens Work through Grief" Program, Grief, Program "Teens Work through Grief", remaja, teen
Grief adalah reaksi yang muncul akibat dari kondisi emosional yang penuh dengan kesedihan yang dirasakan seseorang yang disebabkan kehilangan orang yang dicintai karena meninggal. Penelitian mengenai intervensi untuk membantu individu mengatasi grief masih belum banyak dilakukan. Padahal hampir setiap individu yang ditinggal meninggal oleh orang yang disayangi akan mengalami grief. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menghasilkan modul program “teens work through grief” dalam Bahasa Indonesia sebagai rancangan intervensi bagi remaja yang mengalami grief karena kematian orang tua, 2) mendapatkan data tentang kesesuaian program “teens work through grief” untuk membantu remaja yang mengalami grief karena kematian orang tua. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan teknik pencarian partisipan purposive. Karakteristik partisipan pada penelitian ini adalah remaja yang berusia antara 16 hingga 18 tahun dan salah satu orang tuanya (ayah atau ibu) telah meninggal. Partisipan penelitian ini berjumlah lima partisipan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari skala grief berdasarkan ekspresi dan reaksi yang muncul saat grief serta evaluasi reaksi dan pembelajaran partisipan. Ekspresi dan reaksi yang muncul saat grief terdiri dari ekspresi fisik, ekspresi kognitif, ekspresi afektif, dan ekspresi dalam bentuk tingkah laku. Program intervensi ini lebih menitikberatkan kepada support group dalam membantu remaja mengatasi grief yang dialaminya. Program teen work through grief ini terdiri dari enam sesi (masing-masing sesi terdiri dari beberapa kegiatan), yaitu 1) Helping teens connect, 2) Teens caring for themselves, 3) Learning about grief, 4) Moving through the pain, 5) Continuing bonds: Commemorating and connecting with the person who died, 6) Moving on and beyond: The search for meaning. Proses adaptasi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi bahasa, waktu pelaksanaan, peralatan, dan bahan yang disesuaikan berdasarkan hasil diskusi dengan expert (pembimbing tesis) dan hasil tryout terbatas. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh bahwa sesi teens caring for themselves pada kegiatan affirmation membantu partisipan mengubah pikiran negatif menjadi positif. Sesi learning about grief dapat memberikan pengetahuan mengenai grief. Sesi moving through the pain pada kegiatan dealing with guilt dapat membuat partisipan untuk mengekspresikan dirinya mengenai pengalaman emosional yang selama ini terpendam. Sesi continuing bonds membantu partisipan menghadapi dan tidak menghindari segala aktivitas/peristiwa yang berhubungan dengan orang tua yang telah meninggal.
Grief is a reaction that arises as a result of the emotional state filled with sadness that someone is felt because a loved one is died. Research about interventions for helping person overcome the grief is not widely studied. In fact, almost every person lost someone who loved because of die will experience of grief. This study aims to 1) produce a module of “teens work through grief” program in Indonesian Language as the design of interventions for adolescents who experienced grief because of the death of a parent, 2) obtain data about the suitability of “teens work through grief” program to help adolescents who experienced grief because of the death of a parent. This study uses a quasi-experiment with purposive techniques for searching participants. Characteristics of participants in this study are adolescent whose age between 16 to 18 years and one of his parents (father or mother) had died. Participants of this study amounts to five participants. Collecting data in this study using a questionnaire consist of grief scale based on expressions and reactions appear when grief and evaluation of reactions and learning participants. Expressions and reactions appear when grief consists of physical expression, the expression of cognitive, affective expression, and expression in the form of behavior. This intervention program is more focused about support group to help teens coping with their grief. Teens work through grief program consists of six sessions (each session consists of several activities) are 1) Helping teens connect, 2) Teens caring for themselves, 3) Learning about grief, 4) Moving through the pain, 5) Continuing bonds: Commemorating and connecting with the person who died, 6) Moving on and beyond: The search for meaning. The adaptation process is done in this study, including language, execution time, equipment, and materials. The adaptation process is carried out in the research include language, execution time, equipment, and materials are adjusted based on the results of discussions by expert (thesis supervisor) and limited tryout. Based on this research showed that teens caring for themselves session on affirmation activities also help participants transform negative into positive thoughts. The learning about grief session can provide insights about grief. Moving through the pain session on activities dealing with guilt can get the participants to express themselves about the emotional experience that had been buried. Bonds continuing sessions help participants to face and do not avoid all activities/events related to a parent who has died.