Abstrak
Rancangan Pengukuran Responding Joint Attention Bagi Anak Dengan Gangguan Spektrum Autisme
Telie Ari S
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
assessment, Autism Spectrum Disorder, behavior modification procedure, gangguan spektrum autisme, orang tua, parents, responding joint attention, teknik modifikasi perilaku
Salah satu perilaku yang menjadi penanda utama dari anak yang baru didiagnosa mengalami gangguan spektrum autisme adalah kurangnya ketertarikan untuk berinteraksi dengan orang lain, kurangnya kemampuan anak dalam memberikan respon terhadap lingkungannya dan seringkali terlihat sibuk dengan dirinya sendiri. Hal ini terlihat dari minimnya frekuensi anak memberikan respon yang sesuai ketika diajak untuk berbagi perhatian terhadap sesuatu yang ditunjukkan padanya, tidak bisa diajak bermain bersama, minimnya kontak mata, serta tidak dapat mengikuti arahan dengan gestur dari orang lain, baik mengikuti arah yang ditunjuk ataupun dilihat oleh orang lain. Padahal keterampilan responding joint attention ini merupakan pondasi terhadap berkembangan aspek keterampilan komunikasi dan sosial anak, dimana gangguan pada kedua aspek tersebut merupakan kriteria penentu gangguan spektrum autisme. Penelitian ini merupakan studi perancangan pengukuran responding joint attention untuk anak dengan gangguan spektrum autisme, berdasarkan pengukuran responding joint attention dari Rocha, Schreibman & Stahmer (2007). Pengukuran ini dilakukan untuk melihat respon anak terhadap ajakan yang dilakukan oleh orangtua, yang dikategorikan ke dalam 5 jenis ajakan: benda diletakkan di tangan (response to hand on object), benda diketuk dengan jari (response to object tapping), benda ditunjukkan di hadapan anak (response to showing of object), menunjuk benda (following a point) dan mengalihkan pandangan ke arah benda yang hendak ditunjukkan (following a gaze). Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan teknik nonparticipant observation yang dilakukan dalam setting klinik selama 6 sesi pengukuran. Hasil penelitian yang dilakukan pada pada 2 anak (L, 4 tahun 4 bulan; L, 2 tahun 3 bulan) yang baru didiagnosa mengalami gangguan spektrum autisme dari RS X di Bandung, menunjukkan bahwa pengukuran rancangan responding joint attention ini dapat mengukur dan membedakan keterampilan responding joint attention yang dimiliki kedua anak tersebut.
Early sign for children who just been diagnosed with autism spectrum disorder are the children’s minimal response and awareness with their surroundings, no interest to intract with other people and always seems to be busy with themself. These signs are shown in the minimal frequency of appropriate responding when they’re shown something, doesn’t show any interest to play with their peers, minimum eye contact, and can’t seem to be able to follow other people direction through gesture and gaze shifting. These behaviors are responding joint attention skill which is part of the joint attention component that evolve in early years and become the foundation of the children’s communication and social skill, which is the main characteristics of the diagnosis of autism spectrum disorder. This study design the responding joint attention assessment for children with autism spectrum disorder, based on the responding joint attention assessment from Rocha, Schreibman & Stahmer (2007). The purpose of responding joint attention assessment is to measure the children response to their parents initiate for joint attention, which categorized in 5 type of responding joint attention: 1) response to hand on object, 2) response to object tapping, 3) response to showing of object, 4) following a point, 5) following a gaze. This study use the nonparticipant observation technique, in a clinical setting with 2 participants for 6 session. The 2 participants (both male, age 4y4 m and 2y3m) was diagnosed with autism spectrum disorder from RS X bandung. The result indicating that the responding joint attention can differentiate the responding joint attention skill from 2 the two participants.