Abstrak
Studi Deskriptif Mengenai Occupational Commitment Pada Guru Bersertifikasi Di SMA Negeri 1 Banjar
Aditya Indra Purnama
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
affective occupational commitment, continuance occupational commitment, Guru, normative occupational commitment, Occupational commitment, SMA Negeri 1 Banjar.
Kebijakan pemerintah mengenai sertifikasi guru merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dan kesejahteraan guru serta fungsinya untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran. Dengan terlaksananya sertifikasi guru, pemerintah mengharapkan terciptanya peningkatan mutu pembelajaran dan kualitas pendidikan secara berkelanjutan. Guru bersertifikasi seringkali dihadapkan dengan berbagai tuntutan dan tantangan, namun mereka tetap bertahan pada pekerjaannya dalam jangka waktu yang lama. Hal tersebut menunjukan bahwa guru bersertifikasi tersebut memiliki Occupational Commitment. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian non-eksperimental. Metode penelitian bersifat deskriptif, diterapkan pada data kuantitatif. Variabel penelitian adalah Occupational Commitment, diukur menggunakan kuesioner berdasarkan teori Meyer & Allen (1993) yang terdiri dari komponen affective occupational commitment, continuance occupational commitment, dan normative occupational commitment. Penelitian ini dilakukan pada 51 orang guru bersertifikasi di SMA Negeri 1 Banjar. Hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan software SPSS Statistics sehingga didapatkan komponen yang paling mendasari occupational commitment. Didapatkan hasil bahwa normative occupational commitment merupakan komponen yang paling mendasari occupational commitment pada guru bersertifikasi di SMA Negeri 1 Banjar dengan 49% atau 25 orang. Hal ini menunjukan keputusan bertahan pada pekerjaan sebagai guru paling banyak didasari oleh adanya kewajiban dan keyakinan tentang tanggung jawab terhadap bidang pekerjaannya. Terdapat 35,3% atau 18 orang guru didominasi oleh affective occupational commitment, 15,7% atau 8 orang guru didominasi oleh continuance occupational commitment.