Abstrak
Resistensi Insulin Dan Lipotoksisitas Pada Sindrom Ovarium Polikistik
Wiryawan Permadi
Universitas Padjadjaran, Prosiding Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia XVI Bandung Buku II 2015, Dep./SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Unpad 2015 ISBN 978-602-73012-0-7
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Prosiding Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia XVI Bandung Buku II 2015, Dep./SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Unpad 2015 ISBN 978-602-73012-0-7
Insulin, Lipotoksisitas, Sindrom Ovarium Polikistik
Secara fisiologi, insulin bekerja pada beberapa organ seperti hati, otot skeletal, dan jaringan lemak untuk asupan glukosa, sintesis glikogen, dan menghambat lipolisis, yang disebut dengan efek metabolik. Akan tetapi, insulin juga mempunyai efek mitogenik pada proliferasi dan diferensiasi sel. Sistem pengaturan glukosa bergantung pada seimbangnya sensitivitas dan sekresi insulin. Resistensi insulin terjadi ketika terganggunya sentivitas insulin dimana insulin tidak dapat melakukan aktivitas metabolik pada target organ yang sensitif terhadap kerja insulin. Resistensi (insensitivitas) insulin akan menghambat penggunaan glukosa pada target organ, sekresi insulin akan meningkat dan menyebabkan efek kompensasi hiperinsulinemia selama sel beta di pankreas dapat mengkompensasi. Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat sensitivitas insulin, salah satunya adalah metode euglycemk-hyperinsuliriemic yang menjadi standar baku penilaian.1 Penting untuk membedakan efek metabolik dari insulin dengan efek lain seperti efek mitogenik yang akan dibahas lebih lanjut. Dalam keadaan resistensi insulin, terjadi keadaan khusus dimana efek metabolik dari insulin itu sendiri menjadi terganggu namun efek non metabolik seperti efek mitogenik tetap berjalan normal.