Abstrak
Investigation Of Melanic And Fulvic Andisols In Volcanic Soils Derived From Some Volcanoes In West Java
Rina Devnita
Universitas Padjadjaran, Jurnal Geologi Indonesia Vol.7 No. 4 2012
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Geologi Indonesia Vol.7 No. 4 2012
andesitic, andesitik, basaltic, basaltik, Holocene, Holosen, Pinus merkusii, Pleistocene, Pleistosen
Andisols melanik dan Andisols fulvik merupakan jenis pada klasifikasi tanah vulkanik Andisols, yang menggambarkan tanah dengan kandungan C-organik yang tinggi pada epipedonnya. Kandungan C-organik tersebut harus lebih dari 6% pada lapisan 30 cm teratas, dengan value dan khroma 2 atau kurang untuk melanik dan lebih dari 2 untuk fulvik. Epipedon melanik juga harus mempunyai indeks melanik 1.70 atau lebih kecil. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki Andisols melanik dan Andisols fulvik pada tanah vulkanik yang berkembang di bawah vegetasi hutan pinus (Pinus merkusii) yang berasal dari bahan induk yang berbeda yaitu G. Tangkuban Parahu (andesitik, Holosen) dan G. Tilu (basalik, Pleistosen). Metoda yang digunakan adalah survey deskriptif komparatif terhadap tiga profil di G. Tangkuban Parahu dan tiga profil di G. Tilu. Analisis tanah dilakukan terhadap setiap horison pada profil dimulai dengan investigasi sifat-sifat tanah andik yang terdiri dari analisis C-organik, berat volume, Al + ½ Fe (dengan amonium oksalat) dan retensi P. Investigasi dilanjutkan dengan penghitungan kandungan C-organik dan pengamatan terhadap warna tanah berpedoman pada warna pada buku Munsell Soil Color Chart. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua profil di G. Tangkuban Parahu dan dua profil di G. Tilu yang merupakan Andisols fulvik. Tidak terdapat Andisols melanik pada kedua lokasi tersebut. Vegetasi hutan pinus mendukung terbentuknya Andisols fulvik baik pada tanah yang berkembang dari bahan induk andesitik Holosen maupun basaltik Pleistosen.
Melanic and fulvic Andisols are the great groups in the classification of volcanic soils Andisols, which describe the soils with the high organic carbon content in the epipedon. The organic C must be more than 6% in the upper 30 cm with the value and chroma are 2 or less for melanic and more than 2 for fulvic. . Melanic epipedon also has to have the melanic index that is 1.70 or less. The objective of this study was to investigate the melanic and fulvic Andisols in the volcanic soils that developed under the pine forest vegetation from different parent materials and ages of Mt. Tangkuban Parahu (andesitic, Holocene) and Mt. Tilu (basaltic, Pleistocene). The method used was a descriptive comparative survey of three profiles in Mt. Tangkuban Parahu and three profiles in Mt. Tilu. Analyses were done for each horizon in the profiles comprise of the investigation of andic soil properties through the analyses of organic C, bulk density, Al + ½ Fe (ammonium oxalate) and P-retention. The investigations were continued by further calculation of organic C content and by investigation of soil color with Munsell Soil Color Chart. The results showed that the two profiles in Mt. Tangkuban Parahu and two profiles in Mt. Tilu are fulvic Andisol. No melanic Andisols found in both locations. Pine forest vegetation encourage the formation of fulvic Andisols either from andesitic-Holocene parent materials or basaltic-Pleistocene parent materials.