Abstrak
Identifikasi Mineral Berat dan Ringan pada Andisol yang Berkembang dari Bahan Induk Hasil Erupsi Gunung Tangkuban Parahu
Dr. Rina Devnita, Ir., M.S., M.Sc
Universitas Padjadjaran, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
Andisol, Gunung Tangkuban Parahu, Mineralogi tanah
Mineralogi tanah menentukan berbagai sifat dan perkembangan tanah. Penelitian untuk mengidentifikasi mineral pada Andisol yang berkembang dari hasil erupsi G. Tangkuban Parahu telah dilakukan untuk mengetahui mineral berat dan ringan pada fraksi pasir dan untuk melihat kaitannya dengan proses pedogenesis Andisol. Penelitian ini dilakukan beberapa tahap yaitu di lapangan untuk survey, pembuatan profil dan pengambilan sampel tanah, serta di laboratorium untuk analisis mineral berat dan ringan pada fraksi pasir. Lokasi lapangan adalah hutan pinus Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Pemisahan fraksi pasir dari liat dan debu dilakukan di Laboratory Physical and Land Resources, Ghent University, Belgia. Analisis mineral berat dan ringan dilakukan di Laboratorium Petrologi dan Mineralogi, Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran, dan di Pusat Survey Geologi, Bandung. Analisis dilakukan melalui pemisahan mineral berat dan ringan dengan bromorform Pengamatan dilakukan secara mikroskopis dengan mikroskop polarisasi meliputi warna, kilap, bentuk butir, benuk kristal, belahan, kekerasan, kelenturan, transparansi, translusen, dan sifat magnet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mineral berat dan ringan pada fraksi pasir Andisol dari G. Tangkuban Parahu berbentuk subhedral sampai anhedral yang terdiri atas diopsid, piroksen, hiperstin, magnetit, korondum, rutil, amfibol, biotit, kuarsa, k-feldspar, andesin, dan plagioklas yang menunjukkan pelapukan mineral-mineral tersebut dapat menyumbangkan hara Mg, Ca, K dan Fe ke dalam tanah.