Abstrak
Interaksi Kompleks antara Obesitas, Sindrom Metabolik dan Gangguan Aksis Reproduksi
Dr. Wiryawan Permadi, dr., Sp.OG(K)
Universitas Padjadjaran, Disampaikan pada Simposium Jakarta Infertility Update 2011 Jakarta 7-8 Desember 2011
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Disampaikan pada Simposium Jakarta Infertility Update 2011 Jakarta 7-8 Desember 2011
Gangguan Aksis Reproduksi, obesitas, Sindrom Metabolik
Obesitas, sindrom metabolik dan gangguan aksis reproduksi saat ini merupakan salah satu topik menarik dalam pembahasan bidang ginekologi endokrinologi reproduksi karena mereka memiliki interaksi yang kompleks. Dalam makalah ini akan disampaikan beberapa bukti terbaru mengenai interaksi kompleks antara obesitas, sindrom metabolik (MS), dan gangguan aksis reproduksi. Denyut Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH), dan fungsi normal aksis reproduksi (hypotalamus-pituitary-gonad) tergantung pada keseimbangan energi normal, berkaitan dengan asupan makanan yang cukup, konsumsi energi yang normal, dan besar termoregulator energi rata-rata. Pada kasus ketidakseimbangan energi, disfungsi reproduksi mungkin terjadi. Pada wanita muda, kurus yang berlebihan seringkali disertai dengan keterlambatan pubertas, sedangkan pubertas yang terjadi lebih awal (praecox puberty) dapat merupakan salah satu manifestasi klinis dari obesitas. Produk adiposit, seperti leptin, adiponektin dan resistin, dan peptide usus, seperti ghrelin, memiliki peran penting dalam interaksi antara keseimbangan energi dan aksis reproduksi. Sebuah bukti tidak langsung mengenai hubungan antara MS dan aksis reproduksi adalah adanya fakta bahwa pada saat kita menangani salah satu komponen (keseimbangan energi atau gangguan aksis reproduksi), parameter yang lain bisa terpengaruh pula.