Abstrak
Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Rekayasa Sink – Source Dengan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Untuk Meningkatkan Produksi Benih Kentang Di Dataran Medium Pada Sistem Nutrient Film Technique Tahun Ke Dua Dari Rencana Dua Tahun
Dr. Ir. Anne Nuraini, MP, Dr. Ir. Yayat Rochayat S, MP, Dr. Ir. Dedi Widayat, MP
Universitas Padjadjaran,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran,
benih kentang, dataran medium, NFT, paklobutrazol, sitokinin
Produksi kentang dipengaruhi oleh ketersediaan benihnya. Kurangnya pasokan atau ketersediaan benih kentang akan berpengaruh pada produksi kentang. Proses produksi benih kentang dapat dilakukan dengan sistem Nutrient Film Technique (NFT) yang berpotensi bisa meningkatkan jumlah benih. Hasil percobaan pada tahun pertama menunjukkan bahwa aplikasi sitokinin 5 dan 15 ml/L dapat meningkatkan jumlah dan bobot ubi, tetapi aplikasi paklobutrazol 0, 5, 15, dan 25 ppm belum mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas ubi kentang G2 yang dihasilkan. Dari hasil uji ELISA produksi benih kentang dengan sistem NFT dapat menghasilkan ubi yang bebas virus. Pada tahun kedua penelitian dilakukan pengujian kualitas ubi G2 hasil sistem NFT dengan cara menanamnya di dua lokasi dataran medium yaitu di Jatinangor dan di Garut dengan ketinggian tempat sekitar 700 m di atas permukaan laut untuk menghasilkan benih kentang G3 dengan perlakuan aplikasi sitokinin 0, 5, 10 dan 15 ml/L dan paklobutrazol 0, 15, 30 dan 45 ml/L. Penentuan konsentrasi sitokinin dan paklobutrazol didasarkan dari hasil penelitian pada percobaan tahun pertama. Percobaan di masing-masing lokasi menggunakan Rancangan Acak Kelompok Pola Faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi sitokinin yaitu : 0, 5, 10 dan 15 ml/L, dan faktor kedua adalah konentrasi paklobutrazol yaitu : 0, 15, 30 dan 45 ml/L. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terjadi pengaruh interaksi konsentrasi sitokinin dengan konsentrasi paklobutrazol terhadap kuantitas dan kualitas benih kentang di kedua lokasi. Konentrasi sitokinin yang paling baik dalam menghasilkan kuantitas dan kualitas kentang di Jatinangor adalah 10 ml/L sedangkan di Garut 5 ml/L. Konsentrasi paklobutazol yang paling baik dalam menghasilkan kuantitas dan kualitas kentang baik di Jatinangor maupun di Garut adalah 15 ml/L.