Abstrak 
Pengukuran Jaringan Lunak Prevertebral pada Foto Roentgen Lateral Tulang Belakang Leher di RS Hasan Sadikin Bandung
Muhammad Z. Arifin, Donny Argie
Universitas Padjadjaran, JKM. Vol.11 No.1 Juli 2011:32-38
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, JKM. Vol.11 No.1 Juli 2011:32-38
cervical spine, jaringan lunak prevertebra, prevertebra soft tissue, tulang belakang leher
Pengukuran jaringan lunak prevertebral tulang belakang leher lazim digunakan sebagai parameter diagnostik setelah terjadinya cedera kepala dan tulang belakang. Sangat sedikit pustaka mengenai ketebalan jaringan lunak prevertebral tulang belakang leher dalam populasi Asia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketebalan jaringan lunak prevertebral normal dari tulang belakang leher 1 (C1) hingga C7 pada populasi Jawa Barat (Indonesia) dan membandingkannya dengan populasi Barat. Subjek penelitian adalah 62 pasien dewasa yang mengunjungi poliklinik rawat jalan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung periode Mei Juli 2009. Foto radiologi pada subjek penelitian menggunakan teknik cross table dan pengukuran dilakukan sepanjang jarak antara lengkungan anterior C1 dan tepi anteroinferior tulang vertebral C2-C7. Data kami dibandingkan dengan rata-rata populasi Barat. Ketebalan jaringan lunak di retro-pharyngeal C1 rata-rata 4,48 ± 1,2 mm (kisaran 2-7 mm), rata-rata C2 adalah 4,80 ±1,33 mm (kisaran 2-8 mm), rata-rata C3 adalah 5,31 ±1,28 mm (kisaran 3-8 mm), rata-rata C4 adalah 9.11 ± 2.92 mm (kisaran 4-15 mm), rata-rata C5 adalah 11,43 ±2,29 mm (kisaran 6-16 mm), rata-rata C6 adalah 11,17 ±2.19 mm (kisaran 6-15 mm), dan rata-rata C7 adalah 11,03 ±3,17 mm (kisaran 4 – 17 mm). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada ketebalan jaringan lunak prevertebral tulang belakang leher. Tidak terdapat perbedaan antara data kami dan data dari populasi Barat.
The cervical prevertebral soft tissue measurement has been commonly used as a diagnostic parameter after head and spine cord injury. A very few references mentioned the prevertebral soft tissue density in Asian population. The main purpose of this study is to measure the normal prevertebral soft tissue thickness from cervical 1 (C1) to C7 and to compare the data between the West Java people with Western people; related literatures were reviewed. We examined 62 patients who visited our outpatient clinics at Hasan Sadikin Hospital, period MeiJuly 2009. The radiographs taken using cross-table technique and measurements were made along the distance between the anterior arch of C1 and the antero inferior edges of the vertebral bodies of C2-C7 and the air shadows of pharynx and trachea. The result were the recorded for analysis. Our main interests were concentrated at C2 and C6 level. The results were also compared with western population. The retropharyngeal soft tissue thickness average of C1 4.48 ± 1.2 mm (range 2-7 mm), average of C2 4.80 ± 1.33 mm (range 2-8 mm), average of C3 5.31 ± 1.28 mm (range 3-8 mm), average of C4 9.11 ± 2.92 mm (range 4-15 mm), average of C5 11.43 ± 2.29 mm (range 6-16 mm), average of C6 11.17 ± 2.19 mm (range 6-15 mm), average of C7 11.03 ± 3.17 mm (range 4-17 mm). There was no difference at other cervical levels. There is no difference between ours and the data from Western population.