Abstrak
Addiction Short Course Training and Its Extension to Master Degree Program in Addiction Public Health
Shelly Iskandar
Universitas Padjadjaran, Konferensi Nasional Psikiatri Adiksi I 10-12 Oktober 2015 Hotel Atria, Malang Penyelenggara : PDSKJI seksi Adiksi
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Konferensi Nasional Psikiatri Adiksi I 10-12 Oktober 2015 Hotel Atria, Malang Penyelenggara : PDSKJI seksi Adiksi
napza
Adiksi NAPZA merupakan salah satu penyakit yang paling menyita tenaga dan biaya dalam upaya terapinya. Penggunaan NAPZA juga menimbulkan kerugian yang amat besar baik untuk pengguna, keluarga maupun masyarakat luas. Di Indonesia, jumlah pengguna NAPZA terus meningkat bahkan diperkirakan mencapai sekitar lima juta orang atau 2.8% dari jumlah penduduk Indonesia menggunakan NAPZAdi tahun 2015. Walaupun telah banyak program intervensi yang disediakan tetapi angka cakupan program adiksi tersebut masih rendah. Cakupan yang rendah disebabkan oleh berbagai faktor seperti stigma dan diskriminasi oleh masyarakat dan tenaga kesehatan, kualitas layananan adiksi yang belum baik, dan kurang memadainya pendidikan adiksi bagi petugas kesehatan. Bagaimana seseorang mempersepsikan penyebab dan hal-hal penting dari adiksi; bagaimana adiksi memengaruhi status emosional, perilaku, dan hubungan dengan orang lain; apa yang akan dilakukan pasien dan orang-orang di sekitarnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan adiksi akan bersifat unik dan berbeda antara orang yang satu dengan yang lain dan akan memengaruhi pemberian layanan pada pasien adiksi. Para pakar adiksi dari organisasi profesi, 6 Universitas (UI, UNPAD, UDAYANA, UNAIR, UGM dan ATMAJAYA), Kementrian Kesehatan, dan Badan Narkotika Nasional menyusun 7 modul pelatihan yaitu : sejarah penggunaan dan aspek etikolegal zat psikoaktif; konsep adiksi dari sudut pandang bio-psiko-sosial; aspek neurofarmakologi zat psikoaktif; anamnesis, pemeriksaan fisik, rencana tindakan, penyakit infeksi; penatalaksanaan & farmakoterapi; keterampilan penanganan adiksi; monitoring & evaluasi. Pelatihan adiksi pada tenaga kesehatan yang bekerja di layanan adiksi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, persepsi, dan sikap terhadap adiksi dan juga meningkatkan keterampilan klinis. Lebih lanjut, pendekatan ilmu kesehatan masyarakat dalam mengatasi permasalahan adiksi juga perlu diterapkan agar upaya promotif dan preventif juga dapat dijalankan sejalan dengan upaya terapi dan rehabilitasi. Upaya memfasilitasi peserta pelatihan adiksi yang ingin juga mengembangkan kemampuannya dalam kesehatan masyarakat perlu dilakukan dengan proses pentransferan angka kredit sehingga mempercepat proses pendidikan para tenaga kesehatan tersebut.