Abstrak RSS

Profil Psikologis Pelaku Korupsi, Pola Perilaku Korupsi, dan Pola Penanganan Korupsi Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebuah Studi Psikologi Sosial

Profil Psikologis Pelaku Korupsi, Pola Perilaku Korupsi, dan Pola Penanganan Korupsi Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebuah Studi Psikologi Sosial
Zainal Abidin, Ahmad Gimmy Prathama Siswadi
Universitas Padjadjaran, Temu Ilmiah Nasional don Konferensi Ikatan Psikologi Sosial HIMPSI "Peran Psikologi Sosial dalam Pembangunan : Dari Teori ke Praktek dan Praktek ke Teori" Denpasar, 21- 23 Januari 2015
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Temu Ilmiah Nasional don Konferensi Ikatan Psikologi Sosial HIMPSI "Peran Psikologi Sosial dalam Pembangunan : Dari Teori ke Praktek dan Praktek ke Teori" Denpasar, 21- 23 Januari 2015
, ,

Upaya-upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama Iebih dari 13 tahun terakhir tidak berhasil menurunkan dorongan para koruptor (sejumlah politisi, pejabat, penegak hukum, dan pengusaha) untuk melakukan korupsi. Sejumlah kasus korupsi yang relatif baru terus bermunculan, seolah-olah tidak terpengaruh oleh upaya-upaya pemberantasan yang dilakukan oleh KPK. Oleh sebab itu, perlu diajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini: (1) Bagaimana sebetulnya profit psikologis para koruptor, sehingga mereka tetap saja melakukan korupsi, meski KPK sudah cukup gencar melakukan pemberantasan korupsi? (2) Apa saja dan bagaimana pola-pola perilaku korupsi di Indonesia, sehingga KPK mengalami kesulitan dalam memberantas korupsi? (3) Bagaimana pola-pola kerja KPK dalam menangani kasus-kasus korupsi, sehingga meski berhasil menangani banyak kasus korupsi, tetapi tidak berhasil menurunkan dorongan orang untuk melakukan korupsi? Studi ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan eksploratif. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan profit psikologis para koruptor berdasarkan pada self-reportmereka pada inventory tentang motivasi, locus of control dan traitskepribadian. Metode eksplorasi digunakan untuk mengungkap pola-pola perilaku korupsi di Indonesia dan penanganan korupsi oleh KPK. Sumber data untuk mengungkap pola-pola tersebut adalahberita-berita dari media massa dan website KPK, dan hasil interviu dengan nara sumber dari KPK. Hasilpenelitianinisecarateoritisdapat memberikan pemaha man dan penjelasan ilmiah mengenai profit psikologis para pelaku korupsi, pola-pola perilaku korupsi dan penanganan korupsi di Indonesia oleh KPK. Adapun secara praktis, khusus untuk KPK dan lembaga-lembaga penegak hukum Iainnya (Kepolisian, Kejaksaan dan Kehakiman serta Mahkamah Agung), hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi peningkatan kualitas penanganan dan pemberantasan korupsi.

Download: .Full Papers