Abstrak
Profil Psikologis Jokowi dan Prabowo. Studi Psikologi Politik Tentang Dua Mantan Caton Presiden Indonesia
Zainal Abidin, Ahmad Gimmy Prathama Siswadi, Adi Suryo Pratomo, Deri Darusman
Universitas Padjadjaran, Temu Ilmiah Nasional don Konferensi Ikatan Psikologi Sosial HIMPSI "Peran Psikologi Sosial dalam Pembangunan : Dari Teori ke Praktek dan Praktek ke Teori" Denpasar, 21- 23 Januari 2015
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Temu Ilmiah Nasional don Konferensi Ikatan Psikologi Sosial HIMPSI "Peran Psikologi Sosial dalam Pembangunan : Dari Teori ke Praktek dan Praktek ke Teori" Denpasar, 21- 23 Januari 2015
dan gaya kepemimpinan, jokowi, Motivasi, prabowo, trait kepribadian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami profil psikologis duamantan Caton Presiden RI Ke-7, yakni Jokowi dan Prabowo. Profil psikologis yang dimaksudkan dalam penelitian ini mengacu pada tiga aspek psikologis, yakni: traits kepribadian, motivasi, dan gaya kepemimpinan. Traits kepribadian mengacu pada teori McCrae and Costa (2006), motivasi pada teori McClelland (1978), dan gaya kepemimpinan dikembangkan dari teori kepemimpinan Burns (1978) dan Bass (1990). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analysis, sedangkan data tentang kedua subjek (Jokowi dan Prabowo) diperoleh dari media massa, baik cetak maupun internet. Data penelitian berupateks (isi pidato dan isi berita), bahasa verbal dan non-verbal (pada saat debat dan wawancara di televisi), serta biografi tentang kedua subjek. Metode inibiasa disebut juga, at distance methodology) lazim digunakan dalam psikologi politik, khususnya ketika para peneliti tidak mempunyai akses langsung kepada para pemimpin politik yang menjadi subjek penelitian (Cottam, dkk, 2004; Post, 1998). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan profil psikologis kedua tokohsebagai berikut. Profil kepribadian Jokowi ditandai oleh dominannya conscientiousness, dan secara berturut-turut diikuti oleh openness, agreeableness, extraversion, dan neuroticism. Motivasi yang menggerakkan perilaku politiknya ditandai oleh tingginya need for achievement, diikuti oleh power, danaffiliation. Gaya kepemimpinannya ditandai oleh dualism kepemimpinan, yakni: kuatnya gaya transformational di masyarakat, tetapi transactional di birokrasi pemerintah (sebagai walikota, gubernur, dan presiden). Sebaliknya, profil kepribadian Prabowo ditandai oleh kuatnya traits extraversion, diikuti secara berturut-turut oleh conscientiousness, openness, agreeableness, dan neuroticism. Motivasi yang menggerakkan perilaku politiknya ditandai oleh need for power, diikuti oleh achievement, dan affiliation. Gaya kepemimpinannya ditandai oleh dualism kepemimpinan, yakni: transformational di kalanganmiliter (saat masih aktif di militer), tetapi transactional di dunia politik. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran atau potret tentang sosok Jokowi dan Prabowo sebagai dua pemimpin politik yang saling bersebarangan. Berbekal pemahaman yang demikian, maka kita dapat memahami (sebagian dari) perilaku politik kedua subjek yang kini menjabat sebagaiPresiden RI (Jokowi) dan sebagai salah seorang pimpinan partai oposisi (Prabowo).