Abstrak
Eksklusi Sosial Dan Pembangunan Makna, Fokus dan Dimensi untuk Kajian Sosiologis
M. Fadhil Nurdin, Ph.D
Universitas Padjadjaran, Makalah disajikan pada Kegiatan Kongres II Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia dan Konferensi Nasional Sosiologi Indonesia IV Manado, 20-23 Mei 2015
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Makalah disajikan pada Kegiatan Kongres II Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia dan Konferensi Nasional Sosiologi Indonesia IV Manado, 20-23 Mei 2015
eksklusi sosial, isu dan tantangan global, kebijakan sosial., Pembangunan
Makalah ini membincangkan tentang eksklusi sosial dan pembangunan dengan fokus pada makna, fokus dan dimensi untuk kajian sosiologis. Transformasi global dapat menorehkan kemakmuran ekonomi, di sisi lain melahirkan pelbagai masalah kemanusiaan. Kondisi ini sesuai dengan makna eksklusi sosial yang menggambarkan kemiskinan, menganggur dan hidup dalam kekurangberuntungan; tidak terpenuhinya hak-hak kewarganegaraan; dan kehancuran ikatan sosial. Ciri-ciri eksklusi sosial meliputi ekonomi, sosial, politik, kejiranan, individu dan kumpulan. Dampak kemiskinan; ketiadaan perumahan, pendidikan rendah, kemahiran terbatas, gangguan kesehatan, pengangguran, orang kurang upaya, dan ibu tunggal. Dimensi eksklusi sosial ini tidak dapat dipisahkan manakala melihat satu masalah sosial kerana dipengaruhi oleh dimensi yang lain, sebab masalah-masalah sosial dan keluarga sangat kompleks dan boleh dilihat dari pelbagai dimensi. Eksklusi sosial diukur dari pendapatan rendah, keadaan lemah, fasilitas masyarakat terbatas, peranserta terbatas, kekurangan peluang kerja dan perkhidmatan sosial. Karena itu, aktivitas kebijakan, perencanaan dan layanan sosial perlu dilakukan agar dapat menyumbang untuk menyelesaikan dan mempromosikan eksklusi sosial, mendukung keluarga agar hidup lebih baik.