Abstrak
Sebuah Paradigma Kajian Bahasa Kedua
Agus Suherman Suryadimulya
Unpad
Indonesia
Unpad
bahasa kedua, kebudayaan, paradigma
Manusia memiliki dua cara mengembangkan kompetensi berbahasa yaitu Pemerolehan Bahasa (PB) dan Pembelajaran Bahasa (PmB). PB merupakan proses bawah sadar seperti cara anak-anak belajar bahasa. PmB tidak secara sadar memperhatikan aturan-aturan tatabahasa sebuah bahasa, namun lebih sekedar mengembangkan “perasaan” untuk mengoreksi. Dalam istilah non-teknisnya pemerolehan adalah “mengambil” (picking-up) bahasa.
Pada satu sisi yang lain, PmB merujuk pada “Pengetahuan sadar terhadap L2 dengan mengetahui aturan-aturan kebahasaannya dan sadar akan keberadaannya. Sadar dapat berbicara tentang bahasa”. Karena itu PmB dapat dibedakan dengan belajar tentang bahasa.
Pembedaan hipotesis PB dan PmB mengklaim bahwa orang dewasa tidak kehilangan kemampuan (ability) memperoleh bahasa dibandingkan dengan cara anak kecil memperoleh bahasa. Hanya saja penelitian menunjukkan koreksi kesalahan memiliki efek yang kecil terhadap PmB L1, terlalu banyak koreksi kesalahan memiliki efek yang kecil terhadap PB.
Makalah ini mencoba mengupas paradigma proses pemerolehan bahasa kedua bagi pengguna bahasa yang dituntut menguasai kaidah-kaidah penggunaan bahasa (speech of code) dan mampu menggunakan bahasa itu dalam praktik penggunaannya (speech of act). Dengan demikian, kemampuan berbahasa tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan tentang kaidah-kaidah bahasa, tetapi dituntut pula untuk memiliki kemampuan atau keterampilan di dalam penggunaannya. Keterampilan berbahasa secara umum dapat dikategorisasikan ke dalam empat komponen, yaitu keterampilan mendengar, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan mendengar dan membaca merupakan keterampilan yang bersifat reseptif (receptive skills), yaitu keterampilan menerima bahasa. Sedangkan keterampilan berbicara dan menulis merupakan keterampilan produktif (productive skills), yaitu keterampilan menghasilkan bahasa tersebut.
Every one has two kinds of way in developing his/her competency on language, language acquisition and language learning. Acquisition is a subconcious proccess, as well as a child learn their language. Language learning is the opposite term in order to develop language, it concern on the grammar of its language, but,it is only to increase the “feel” in a way of proofread. On the other side, language learning is refers to “conscious Knowledge toward L2 by knowing the rules of language (grammar) and having conciousness and realizing the abilty to speak about language”. Therefore, the proccess of language learning can be distinguishable from learning about language.
The difference of the hypothesis of language acquisition and language learning claims that adult learners do not lose their ability to learn language compared with how the children acquire language. The results of the research show us that “correction upon mistake” has a small effect toward language learning L1, but too many mistake correction” have a small effect towards language acquisition.
This paper is trying to discuss a paradigm process of second language acquisition to the users of a language, which are pursuited to understand the principles of the speech of code and able to use language (speech of act). Therefore, the ability to speak is not only determined by knowing the pinciples of languages, but it also needs a skill and ability to utilize it. Four components of language skill are reading, listening, speaking and writting. Listening and reading skills are categorized as receptive skill ( skill in receving language) speaking and writting are categorized as productive skill (skill to produce the language).