Abstrak
Pemfigoid Bulosa Yang Memberikan Respons Cepat Terhadap Terapi Prednison Setara 1 mg/kgBB
Novia Yudhitiara, Miranti Pangastuti, Hartati Purbo Dharmadji, Endang Sutedja, Oki Suwarsa
Universitas Padjadjaran, Buku Program dan Abstrak KONAS XIV PERDOSKI Bandung 26-29 Agustus 2014 The Trans Luxury Hotel
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Buku Program dan Abstrak KONAS XIV PERDOSKI Bandung 26-29 Agustus 2014 The Trans Luxury Hotel
kortikosteroid, Pemfigoid bulosa, prednison
Pendahuluan: Pemfigoid bulosa (PB) merupakan salah satu penyakit autoimun vesikobulosa kronik yang ditandai dengan terbentuknya bula subepidermal dengan predileksi pada daerah fleksural, anggota gerak, abdomen, tetapi jarang mengenai mukosa oral. Penyakit ini umumnya ditemukan pada usia tua, yaitu pada usia 60 tahun atau lebih. Perjalanan klinis penyakit PB terjadi beberapa bulan hingga tahun dan umumnya bersifat self-limiting. Pengobatan PB yang ringan dan terlokalisir dapat menggunakan steroid topikal potensi kuat, tetapi pada PB yang luas atau generalisata diperlukan terapi sistemik. Pengobatan sistemik lini pertama PB adalah kortikosteroid (KS). Kasus: Seorang wanita berusia 69 tahun datang dengan keluhan vesikel, bula berdinding tegang diatas makula eritema dan erosi pada hampir seluruh bagian tubuh, kecuali wajah, kulit kepala berambut, dan mukosa oral. Keluhan didahului dengan timbulnya urtika pada lesi kulit satu bulan sebelumnya. Gambaran histopatologis menunjukkan adanya reaksi vesikobulosa di daerah subepidermis serta ditemukan bula berisi sel radang eosinofil dan beberapa sel PMN. Pada lapisan dermis bagian atas tampak serbukan sel radang eosinofil dan limfosit. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan gambaran histopatologis. Penderita mendapat terapi deksametason 10 mg/hari intravena setara dengan prednison 1 mg/kgbb dan dilakukan penurunan dosis perlahan. Pada pengamatan hari ke-3 sudah tidak ditemukan lesi baru, dan pada pengamatan hari ke-11 seluruh lesi telah menjadi makula hiperpigmentasi. Pembahasan: Sebagian besar kasus PB terjadi secara sporadis tanpa diketahui faktor pencetusnya dengan perjalanan klinis yang terjadi beberapa bulan hingga tahun dan umumnya bersifat self-limiting. Lesi urtika umumnya merupakan gejala prodormal yang timbul satu hingga tiga minggu sebelum timbul bula Sebagian besar pasien PB dapat terkontrol dengan terapi kortikoteroid sistemik dosis rendah, yang memberikan respons baik pada kasus ini.