Abstrak
Toxic Epidermal Necrolysis Pada Penderita Lupus Nefritis Yang Diterapi Dengan Metilprednisolon Intravena Dosis Denyut
Ayu Nor Ain Hidayati, Gita S.P. Adiprama, Hartati Purbo Dharmadji, Oki Suwarsa, Endang Sutedja
Universitas Padjadjaran, Buku Makalah Lengkap I Pertemuan Ilmiah Tahunan XII PERDOSKI " Skin Tomur, Cosmetic and Aedthetical Approaches " Solo, 21-23 Juni 2012 ISBN : 9799791035810, Penerbit PT. ITA Surakarta Dicetak di Rajawali Offset Surakarta
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Buku Makalah Lengkap I Pertemuan Ilmiah Tahunan XII PERDOSKI " Skin Tomur, Cosmetic and Aedthetical Approaches " Solo, 21-23 Juni 2012 ISBN : 9799791035810, Penerbit PT. ITA Surakarta Dicetak di Rajawali Offset Surakarta
dosis denyut, lupus nefritis, Lupus Nephritis, metilprednisolon, pulse dose. Methylprednisolone, toxic epidermal necrolysis, toxic epuiennal necrolysis
Later Belakang: Angka kejadian drug eruption meningkat pada penderita lupus eritematosus sistemik (SLE),. SLE dilaporkan pula sebagai etiologi yang memungkinkan dalam toxic epidermal necrolysis (TEN). Kasus: Dilaporkan satu kasus wanita berusia 36 tahun penderita SLE yang mengalami TEN setelah minum obat karbamazepin. Gambaran klinis berupa makula dan papula eritema. vesikel, palpable purpura, serta erosi pada wajah, Ieher. dan punggung dengan epidermolisis disertai proteinuria+++, Terapi yang diberikan yaitu metilprednisolon intravena dosis denyut 1000 mg selama 3 hari untuk menangani lupus nefritis, dikombinasi dengan siklofosfamid intravena dosis denyut 1000 mg setiap bulan selama 6 bulan dan metilprednisolon oral serta terapi topikal berupa kompres NaC10,9%, krim desoksimetason 0,25%, dan krim tabir surya. Perbaikan klinis pada TEN didapatkan pada hari ke-4 dan perbaikan pada lupus nefritis didapatkan pada hari ke-91 (proteinuna). Diskusi: Penderita SLE mempunyai risiko linggi untuk terjadinya TEN. Penanganan utama pada TEN yaitu menghentikan obat yang diduga sebagai penyebab. Pada penderita ini tidak diberikan terapi sistemik khusus untuk TEN karena penderita telah diterapi konikosteroid sistemik dan siklofosfamid dosis denyut untuk lupus nefritis yang dapat pula menghentikan perkembangan TEN. serta memberikan hasil yang baik.
Background: Systemic lupus crythenvitosus (SLE) patients have a higher incidence of experiencing drug eruption. SLE was also teponed as a possible ethiology of toxic epidermal necrolysis (TEN). Case: A case of TEN due to carbamarepine in a 36-year-old woman with SLE was reported. The clinical manifestations were erythematous maculcs and papule,. vesicles, palpable purpura, and erosions on the face, neck, and back with epidermolysis of 35% of the body surface area and proteinuria+++, The patient was treated with pulse dose 1000 mg intravenous methylprednisolone for 3 days to treat the lupus nephritis, combined with pulse dose of 1000 mg intravenous cyclophosphamide every month for 6 months, also oral methylprednisolonc. and topical therapy of 0.9% NaCI wet dressing. 0.25% desoximethasone cream, and sun screen lotion. Improvement of TEN was achieved at the 4th day of therapy and the lupus nephritis was improved at the 9th day of therapy (proteinuria). Discussion: SLE appears to confer a higher risk of the development of TEN. The main management of TEN was to stop consuming drugs that wore suspected as the causative agent. This patient was not given any specific therapy for TEN because she was already treated with pulse dose of systemic conicosteroids and cyclophosphamidc for the lupus nephritis which also could halt the progression of TEN. and gave good results.