Abstrak
Integrasi Layanan Konseling Dan Penawaran Tes HIV Pada Pemeriksaan Rutin Kehamilan
Ida Sofiyanti , Dewi Marhaeni Diah Herawati, Bony Wiem Lestari
Universitas Padjadjaran, Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia Vol. 2 Supl. 2 April 2015 pISSN: 2407-1952, eISSN: 2442-3629
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia Vol. 2 Supl. 2 April 2015 pISSN: 2407-1952, eISSN: 2442-3629
ANC, integrasi, konseling HIV
Infeksi HIV pada ibu hamil dapat mengancam kehidupan ibu serta dapat menularkan virus ke bayinya. Tersedianya intervensi program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA), risiko penularan HIV dari ibu ke anak dapat ditekan. Bidan sebagai lini terdepan dalam melakukan konseling dan penawaran HIV pada ibu hamil kunjungan pertama sebagai upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak. Tujuan dalam penulisan artikel ini adalah untuk telaah literatur terhadap integrasi layanan konseling HIV pada pemeriksaan rutin kehamilan. Artikel ini merupakan tinj auan literatur. Sumber untuk melakukan tinj auan literatur ini meliputi studi pencarian sistematis database terkomputerisasi dalam bentuk jumal penelitian yang berjumlah 18 artikel. Hasil dari telaah literatur ini menunjukkan bahwa kebijakan barn dengan memberikan konseling HIV dan penawaran tes HV pada pemeriksaan rutin kehamilan dapat meningkatkan angka cakupan pemeriksaan HIV pada ibu hamil dan dapat mengurangi stigma dan diskriminasi HIV di masyarakat dibandingkan kebijakan lama yaitu konseling dan tes HIV atas kemauan ibu hamil voluntary counselling test (VCT). Pemberian konseling HIV pada ibu hamil meningkatkan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan penerimaan tes HIV. Kepuasan dalam konseling, dukungan suami, masyarakat dan tenaga kesehatan juga meningkatkan penerimaan untuk tes HIV. Temuan ini bisa dijadikan acuan bahwa dengan pelaksanaan integrasi layanan konseling dan penawaran tes HIV ke dalam pemeriksaan rutin kehamilan dapat meningkatkan cakupan tes HIV dan dapat mengurangi stigma, sehingga direkomendasikan untuk dilakukan sebagai standar ANC. Penelitian ini sedang berlangsung.