Abstrak
Rancangan Pelatihan Perkembangan Seksualitas Bagi Ibu yang Memiliki Remaja Putra Dengan Mild Intellectual Disability
Anggriana Angguningtyas
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
intellectual disability, pelatihan, puberty, remaja putra, sexuality development, Training
Memasuki masa pubertas, perubahan fisik dan biologis juga terjadi pada remaja putra. Masa pubertas pada remaja putra dengan intellectual disability biasanya dapat menjadi salah satu periode yang menimbulkan permasalahan. Faktor yang sering dikaitkan dengan permasalahan remaja dengan intellectual disability adalah adanya keterbatasan pada fungsi intelektual dan perilaku adaptif. salah satu permasalahan seksual yang umumnya terjadi pada remaja putra dengan intellectual disability adalah perilaku pengekspresian seksual yang tidak tepat. Berdasarkan hasil assessmen diketahui bahwa Ibu belum memiliki pengetahuan yang cukup sebagai bekal untuk melatih atau memberi pemahaman pada anak yang memasuki masa pubertas. Pengetahuan mengenai dasar dalam mengajarkan anak juga belum sepenuhnya dimiliki oleh ibu. ketidaktahuan ibu mengakibatkan ia belum mengajarkan anak dalam mempersiapkan diri memasuki masa pubertas dan mengakibatkan tindakan penanganan yang kurang tepat. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan perancangan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki remaja putra dengan mild intellectual disability. Penelitian ini dirancang menggunakan pendekatan adult learning. Penyusunan pelatihan dilakukan dalam dua tahap, yaitu (1) Tahap Perancangan pelatihan yang menggunakan pendekatan instructional design, dan (2) Tahap Uji Coba pelatihan terhadap aspek penyusunan materi, metode yang digunakan, dan proses evaluasi. Berdasarkan hasil uji coba, kemudian dilakukan revisi terhadap perancangan pelatihan. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan desain one group pre test – post test untuk melihat peningkatan pengetahuan ibu mengenai perkembangan seksualitas pada remaja putra dengan mild intellectual disability setelah mengikuti pelatihan. Subjek dalam uji coba ini adalah 6 orang ibu yang memiliki anak remaja putra dengan mild intellectual disability usia 13-15 tahun. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kuesioner pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan. Pengujian statistik terhadap pengetahuan ibu menggunakan analisa statistik deskriptif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada keenam subjek berkisar antara 16.3% – 36.7%. Pengujian berdasarkan evaluasi perancangan pelatihan menunjukkan bahwa rancangan modul dapat diterapkan kepada emam peserta. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa rancangan pelatihan perkembangan seksualitas bagi ibu yang memiliki remaja putra dengan mild intellectual disability dapat meningkatkan pengetahuan ibu untuk keenam subjek uji coba.
Entering the puberty, change in physical and biological also occurred in adolescent son. The puberty in adolescent son with intellectual disability usually could be one of the periods that had created problems. Factors that often associated with the problems in youth with intellectual disability are the lack on intellectual function and adaptive behavior. One of the sexual problems that generally happened to adolescent son with intellectual disability is inappropriate sexual expression. Based on the assessment result known that mother not having enough knowledge to support or shed light of understanding on her son who entered puberty. The knowledge regarding basic teaching their son is not entirely owned by mother. The ignorance of mother caused she had not teach her children to prepare entering the puberty and resulted in incorrect handling. Based on prior explanations, researchers interested in conducting design training to improving mother’s knowledge who have adolescent son with mild intellectual disability. This research designed used the adult learning approach. The preparation of training is conducted in two stages as follow (1) the designing training stage which used the instructional design approach; (2) the try out stage is the stage of testing against the aspect of training materials, the methods, and evaluation process. Based on the try out result, than researchers conducted revision to the training design. This research used the quasi-experimental method with one group pre test – posttest design to see an increase of mother’s knowledge about the development of sexuality in adolescent’s son of with mild intellectual disability after attending the training. The subject in the try out was 6 mothers who have adolescent son with mild intellectual disability aged 13-15 years. The measurement conducted using knowledge questionnaire before and after training. Statistics testing to mother’s knowledge use analysis descriptive statistics. The results of testing shows that there has been increasing knowledge on the six subject ranged from 16.3 % – 36.7 %. Testing based on the evaluation design training show that the design module can apply to 6 participants. Hence, the conclusion of this research is that the sexuality development training for mother who have adolescent son of with mild intellectual disability can increase of knowledge mother for the six try out subject.