Abstrak 
Tidak Ada Rotan Merekapun Menganggur
Sulaeman Rahman
Universitas Padjadjaran, Buku Monograf Teropong Keuangan : Ekonomi Bangsa Tanggapan dan Solusi, Pustaka Reka Cipta Cetakan April 2012 ISBN 978-602119824-3-3
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Buku Monograf Teropong Keuangan : Ekonomi Bangsa Tanggapan dan Solusi, Pustaka Reka Cipta Cetakan April 2012 ISBN 978-602119824-3-3
Industri rotan
Pada tanggal 29 Agustus 2005 harian PR memuat hasil diskusi antara Pengusaha Rotan, Ketua Asmindo, dan Kepala Dinas Indag Jabar. Judul dari hasil diskusi tersebut “Menyelamatkan Industri Rotan Cirebon”, judul yang sangat relevan pada waktu itu, dikarenakan pada saat itu mulai dirasakan kekurangan bahan baku rotan untuk industri rotan di Cirebon. Sudah hampir setahun kejadian tersebut, apakah industri rotan Cirebon bisa terselamatkan?. Merupakan pertanyaan yang mungkin mudah dijawab bila kita membandingkan kondisi sebelum Agustus 2005 dengan Agustus 2006 atau sebelum diberlakukan Permendag 12/M-DAG/PER/6/2005 atau setelah diberlakukan Permendag tersebut. Berdasarkan wawancara dan melihat secara sekilas kondisi Juli 2006 yang dilihat penulis memang terjadi perbedaan. Pertama adalah banyaknya pabrik yang tutup, yang kedua bahan baku rotan dirasakan kurang dan mahal , yang ketiga tentunya banyak pekerja yang menggantungkan hidupnya pada industri rotan mulai menganggur atau beralih pada profesi lain.