Abstrak RSS

Laporan Akhir Penelitian Hibah Produk Perlindungan Tanaman Program Hibah Kompetisi A3 Tahun 2008 Pengembangan Produk Agens Pengendali Hayati Hama Kutu Kebul (Bemisia Tabaci Genn.)

Laporan Akhir Penelitian Hibah Produk Perlindungan Tanaman Program Hibah Kompetisi A3 Tahun 2008 Pengembangan Produk Agens Pengendali Hayati Hama Kutu Kebul (Bemisia Tabaci Genn.)
Dr. H. Sudarjat, Ir. MP., Dr. Danar Dono, Ir. Msi., Dr. Noor Istifadah, Ir. MSc.
Universitas Padjadjaran, Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Jurusan Hama Dan Penyakit Tumbuhan
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Jurusan Hama Dan Penyakit Tumbuhan
,

Salah satu kendala utama dalam upaya peningkatan produksi tanaman adalah adanya gangguan serangan hama dan penyakit. Di antara hama tanaman yang sekarang mendapat perhatian cukup serius adalah hama kutukebul Bemisia tabaci Gennadius (Homoptera : Aleyrodidae) yang merupakan salah satu hama penting pada beberapa komoditas pertanian. B. tabaci pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1938 pada tanaman tembakau (Kalshoven, 1981). Sebelum tahun 2000 hama ini masih termasuk hama insidentil/sporadis pada tanaman tertentu dan statusnya kurang begitu penting. Pada tahun 2001, B. tabaci telah menjadi hama utama terutama pada berbagai jenis tanaman sayuran dan tersebar ke selunth Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, dan sejak awal tahun 2004 telah pula menjadi hama penting di Bali (Setiawati dkk., 2005a). Permasalahan B. tabaci tidak terbatas di Indonesia, karena hama ini juga menyerang berbagai tanaman di banyak negara seperti India, Sudan, Iran, El Salvador, Mexico, Brazil, Turki, Israel, Thailand, Jepang dan Amerika Serikat (Hirano dkk., 2006).

Download: .Full Papers