Abstrak
Peranan Bulog Dalam Penerapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Petani Padi Di Jawa Barat
Lies Sulistyowati, Elisa Fradinawati
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Pertanian dan Perikanan Tahun 2012, 15 September 2012, Yogyakarta
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Pertanian dan Perikanan Tahun 2012, 15 September 2012, Yogyakarta
HPP, Kebijakan perberasan, kendala, pendapatan petani
Berbagai kebijakan pemerintah sudah dilakukan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan stabilisasi harga beras, salah satunya adalah penerapan HPP (Harga Pembelian Pemerintah). Sesuai Inpres Nomor 3 Tahun 2012, Perum Bulog melaksanakan tugas publik yang bertujuan mensejahterakan produsen sampai konsumen, antara lain: melaksanakan kebijakan pembelian gabah/beras dengan ketentuan HPP melalui pengadaan dalam negeri untuk menjaga harga di tingkat petani, agar tidak dirugikan pada saat panen raya. Penelitian ini dilakukan di Propinsi Jawa Barat, dengan metode Kualitatif. Obyek penelitian :Perum Bulog Jawa Barat, sedangkan nara sumber: karyawan Bulog, mitra Bulog, satgas, UPGB, perantara, dan petaniyang diambil secara purposive. Data dianalisis secara Deskriptive menggunakan frame-work Tinbergen, dan analisis pendapatan petani. Hasil penelitian menunjukan bahwa :1). Penerapan HPP sudah efektif di tingkat mitra Bulog, tetapi belum efektif di tingkat petani, 2). Kendala yang menyebabkan turunnya harga gabah di bawah HPP yaitu tingginya jumlah produksi, kurangnya informasi HPP, sedikitnya volume gabah yang dijual per petani, tidak optimalnya pengelolaan pasca panen, adanya perantara, dan adanya petani yang terikat dengan tengkulak. SedangkanFactor beyond contro/adalah adanya serangan hama penyakit tanaman dan tingginya curah hujan.3).HPP belum dirasakan oleh mayoritas petani padi, sehingga ada kecenderungan terjadi paradoks produktivitas (produksi meningkat tetapi pendapatan tidak meningkat).