Abstrak
Faktor Determinan Petani Dalam Mengakses Pasar Kredit Perdesaan
Mia Rosmiati, Burhan Arief, Maman H. Karmana, Lies Sulistyowati
Universitas Padjadjaran, Seminar Nasionai Mahasiswa Pascsarjana 11 Januari 2012, Surabaya - Indonesia
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Seminar Nasionai Mahasiswa Pascsarjana 11 Januari 2012, Surabaya - Indonesia
accessibility, aksesibilitas, logit model, model logit, pasar kredit perdesaan, rural credit markets
Penyediaan kredit adalah salah satu komponen utama pembangunan pedesaan, yang membantu untuk mencapai pertumbuhan yang cepat dan pertanian berkelanjutan. Namun demikian aksesibilitas petani terhadap sumber-sumber permodalan masih sangat terbatas, terutama bagi petani-petani yang menguasai lahan sempit yang merupakan komunitas terbesar dari masyarakat pedesaan. Dengan demikian, tidak jarang ditemui bahwa kekurangan modal merupakan kendala yang menjadi penghambat bagi petani dalam mengefoia dan mengembangkan usahatani (Nurmanaf, 2007). Walaupun kredit sangat penting untuk pembangunan pertanian dan sudah banyak skim kredit yang diintroduksikan oleh pemerintah, namun aksesibilitas petani terhadap kredit masih terbatas. Oleh sebab itu, penelitian mengenai aksesibilitas petani terhadap kredit sangat penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor faktor yang menentukan petani dalam mengakses pasar kredit perdesaan. Analisis data menggunakan regresi model logit. Data dikumpulkan melalui survei rumah tangga petani padi sawah di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan (1) Sebagian besar petani lebih mengakses lembaga informal (tengkulak/pedagang output, pedagang input/kios saprotan, kelompok tani dan tetangga/teman/saudara), sedangkan sumber pembiayaan dari lembaga formal BPR, koperasi dan pegadaian) masih belum banyak diakses oleh petani, (2) umur, pendidikan, suku bunga, tenaga kerja keluarga, luas lahan, jarak ke sumber kredit dan kemudahan meminjam merupakan faktor yang menentukan petani dalam mengakses pasar kredit perdesaan.
Provision of credit is one of the main components of rural development, which helps to achieve rapid growth and sustainable agriculture. However, accessibility of farmers to sources of capital are still very limited, especially for farmers who mastered the narrow area which is the largest community of rural communities. Thus, it is not uncommon that a lack of capital is a constraint that becomes a barrier for farmers in managing and developing the farm (Nurmanaf, 2007). Although credit is very important for agricultural development and has a lot of credit scheme introduced by the government, but the accessibility of farmers to credit remains limited. Therefore, research on the accessibility of farmers to credit is very important. This study aims to analyze the factors that determine farmers’ access to rural credit market. Analysis of data using a logit regression model. Data were collected through household surveys lowland rice farmers in the District of Sumedang, West Java Province. The results showed (1) Most of the farmers more access to informal institutions (brokers /output traders, input traders, farmer group and neighbors / friends / relatives), while the sources of financing from formal institutions (BRI, BPR, cooperatives and pawnshops) are still has not been widely accessible to the farmers, (2) age, education, interest rates, family labor, land size, distance to source of credit and ease of borrowing are determining factors in farmers’ access to rural credit market.