Abstrak
Pengelolaan Risiko Produksi Agribisnis Cabai Merah Dengan Berpikir Sistem
Sri Ayu Andayani, Tuhpawana, Lies Sulistyowati, Tomy Perdana
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional Penerapan Ilmu Sistem dan Kompleksitas Dalam Pengembangan Agribisnis Nasional Jatinangor, 16 November 2013 ISBN 978-602-70389-0-5
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional Penerapan Ilmu Sistem dan Kompleksitas Dalam Pengembangan Agribisnis Nasional Jatinangor, 16 November 2013 ISBN 978-602-70389-0-5
cabal merah, cluster, klaster, Production risk, red chilli, risiko produksi, st, System thinking
Cabai merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Diprediksikan kebutuhan akan cabal semakin meningkat terkait dengan permintaan kebutuhan pangan yang terus menerus. Kabupaten Garut merupakan salah satu pusat produksi di Jawa Barat dengan produksi mencapai 76.800 ton atau mencapai 37 % dari produksi Jawa Barat pada tahun 2009 (Bank Indonesia, 2011). Pada tahun 2010 terjadi penurunan produksi cabal merah yang diakibatkan oleh keadaan cuaca buruk, serangan hama penyakit, kurangnya ketersediaan faktor produksi yang akhirnya mengakibatkan fluktuasi harga. Hal ini mengindikasikan adanya risiko produksi dalam agribisnis cabal merah yang mempengaruhi ketersediaan pasokan. Untuk itu diperiukan penelitian untuk memabami risiko produksi aktual dan mengkaji kemungkinan pengelolaan risiko produksi agribisnis cabal melalui pendekatan klaster. Ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan produktivitas melalui peningkatan kinerja petani.Pengembangan klaster agribisnis cabal merah melibatkan pelaku dengan berbagai kepentingan sehingga akan diduga permasalahan yang dihadapi akan semakin kompleks dan sistemik sehingga dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan system thinking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber risiko produksi yang terjadi pada agribisnis cabal merah di Kabupaten Garut yaitu kurangnya tenaga kerja dalam pengolahan lahan, koperasi belum berfungsi sepenuhnya dalam pengadaan sarana produksi, banyaknya serangan hama penyakit dan pola tanam tidak didasarkan pada kebutuhan pasar. Klaster dapat mengelola risiko produksi melalui pembelajaran yang semakin balk sehingga dapat menghasilkan inovasi, pengetahuan dan skill petani semakin balk, dengan harapan pasokan cabal merah akan berkesinambungan.
Red chili is one of the high value vegetables. It is predicted that demand for red chili would be continuously increasing duo to the facts that demand for food from time to time is always increasing. Garut Regency is one of the red chili production centers in west Java which produced 76.800 ton red chili or 37 percent of West Java production. In 2010 its production decreased duo to the unfavorable weather, pest and deseases, the availability of factors of production that ultimately will lead to fluctuation. It indicates that there is a risk in the agribusiness production of red chili that will affect the availability of supply. Research this is needed to understand and assess the risks of actual chili agribusiness risk management through the cluster approach as an effort to increase farmers productivity through improvement of performance. Chili agribusiness cluster development involves actors with different interests so it will be suspected encountered problems will be more complex ans systemic. That’s why approach used in this study system thinking. The results showed that the sources of the risk that occurs in agribusiness production of red chilli in Garut district were the lack of labor in land processing, cooperatives in the production procurement has not been fully functioning, pest increasing and desease attack, cropping patterns not market needs. Cluster can manage production risk, through learning based and produce innovation and knowledge that will skill farmers hopefully the supply of red chili will be increase sustained.