Abstrak RSS

Transisi Sistem Produksi Petani Mangga : Hubungannya Dengan Sistem Penjualan

Transisi Sistem Produksi Petani Mangga : Hubungannya Dengan Sistem Penjualan
Lies Sulistyowati
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional “Pembangunan Inklusif di Sektor Pertanian” Jatinangor, 24 November 2014
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional “Pembangunan Inklusif di Sektor Pertanian” Jatinangor, 24 November 2014
, , , , , ,

Mangga merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang merupakan unggulan Jawa Barat. Permintaan terhadap mangga sangat besar, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, namun pada aspek produksi dan pemasaran masih banyak kelemahan, antara lain : masih rendahnya penerapan teknologi budidaya karena masih ada pengusahaan yang tradisional dengan sistem tumpang sari (poly-culture) pada pekarangan serta masih maraknya sistim ijon dan tebasan pada pemasaran mangga petani Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan transisi sistem produksi mangga dari sistem tradisional ke sistem modern (monoculture), serta menganalisis hubungan sistem produksi mangga dengan cara penjualan mangga dari petani. Metode penelitian yang digunakan Survey deskriptif, dengan teknik penarikan sampel secara Cluster random sampling sebanyak 240 petani mangga di Jawa Barat. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi petani mangga di JawaBarat sudah ada dalam tahap transisi menuju sistem pertanian monoculture, dengan penggunaan teknologi budidaya yang mayoritas semi intensif, dan sebagian kecil sudah intensif. Terdapat hubungan antara sistem produksi mangga dengan sistem penjualannya, yakni petani tradisional lebih menyukai penjualan sistem ijon dan tebasan. Semakin bergeser ke monoculture, petani lebih banyak yang memanen sendiri baru menjual hasil mangganya.

Mangois one of thefamous fruits commodityfrom West Java. Despite the large demand from both domesticand international market, there were still many weaknesses in production and marketing aspects, such as: the lowadoptation offarming technologiesbecausethere were still manybusinessmen who prefer the traditional way,intercroppingsysteminthe yard andsystem ?ijon? and ?tebasan? were still common used in mangofarmers. The purpose ofthis research was to describe thetransition ofmango productionsystemsfromtraditionalsystemsto monocultures systems, and to analyzeits relationshipwith farmer‘s selling strategy. The method used in this research weredescriptivesurvey, using 240 dataof mangofarmersin West Java collected by clusterrandom sampling. Data were analyzedusing descriptive statisticsandSpearmancorrelation. The results showedthat themangofarmersinWest Javanow is in the transition phasetowardsmonoculturefarming systems, withmajority of them used semi-intensivecultivation technology, and asmall portionhas beenintensive. There is a relationshipbetweenmangoproduction systemwithsales system wherethetraditionalfarmersprefer the?ijon? and ?tebasan? system. Increasingly shiftedtomonoculture, more farmersprefer todo the harvesting and selling by themself.

Download: .Full Papers