Abstrak
Pengaruh Acceptance And Commitment Therapy Terhadap Health-related Outcomes Pada Penderita Stroke
Rahayu Hardianti Utami
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Acceptance and Commitment Therapy, health-related outcomes, stroke
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Acceptance and Commitment Therapy (ACT) terhadap Health-Related Outcomes pada penderita Stroke. Stroke merupakan suatu penyakit defisit neurologis yang bersifat mendadak. Prevalensi stroke setiap tahunnya di Indonesia mengalami peningkatan dimulai pada usia dewasa. Penyakit ini juga memberikan efek yang dapat bersifat katastrofik, dimana stroke diperkirakan menjadi penyebab utama terbesar dari disabilitas. Penderita dapat mengalami penurunan pada aspek fisik, kognitif, bahasa, dan sosial. Penerimaan terhadap terhadap kondisi pasca stroke menjadi penting penyesuaian individu terhadap kondisi penyakit dan disabilitas yang berdampak pada health-related outcomes. ACT berperan untuk menciptakan psychological flexibility dimana individu mampu terkoneksi secara penuh dengan situasi yang sekarang dihadapinya dan sesuai dengan nilai-nilai yang mereka miliki diharapkan akan dapat menampilkan tingkah laku (health-related outcomes) yang positif. Rancangan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimental yang melibatkan dua partisipan yang merupakan penderita stroke waktu rehabilitasi jangka panjang (?1tahun) yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah AAQ-R untuk mengukur psychological flexibility dan health-related outcomes untuk pengukuran pretest dan posttest. ACT dilakukan sebanyak enam sesi. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan analisa deskriptif dan kualitatif dengan content analysis. Dari data kuantitatif terlihat peningkatan skor pada pengukuran psychological flexibility dan health-related outcomes kedua partisipan. Peningkatan skor terbesar pada dimensi adaptive tasks dan coping skills Dari data kualitatif terlihat adanya perubahan dari experiential avoidance dan cognitive fusion ke acceptance dan cognitive defusion yang berkontribusi menciptakan psychological flexibility.Adapun sesi yang paling berpengaruh adalah sesi V (values) dimana partisipan menentukan pilihan sesuai dengan nilai yang dianggap penting baginya. Keberhasilan terapi ini dipengaruhi oleh karakteristik personal, kepercayaan pada Tuhan, kesediaan untuk berubah, dukungan sosial, relasi peneliti-partisipan, self-disclosure, dan penggunaan metafora.
This research aims to determine the effect of acceptance and commitment therapy or health-related outcomes in stroke patient. Stroke is one of sudden neurologically defisit illness. In Indonesia, prevalence of stroke in adult increase every year. This illness is catrashtropic, where stroke cause some degree of disabilities. Stroke patient could experience some decline of physical, cognitive, language, and social function. Acceptance of after-stroke is the important aspect for adjustment of illness and it also could impact health-related outcomes. ACT aims to create psychological flexibility that allows persons to connect fully with the experience according to their values and hopefully leads to positive health-related outcomes. The design of this study was quasi-experimental, involving two participants which ?1 stroke patients obtained using purposive sampling technique. Data obtained by using the method of interviews, observation, and questionnaires. The questionnaire used are AAQ-R or psychological flexibility and health-related outcomes for pretest and posttest. ACT proceed in six sessions. Quantitative data processing used descriptive analysis while qualitative used content analysis. Quantitative data showed increasing score in psychological flexibility and health-related outcomes for both participants. The biggest difference of score showed in adaptive tasks and coping skills dimension. Meanwhile qualitative data showed changed from experiential avoidance and cognitive fusion to acceptance dan cognitive defusion which contributed to psychological flexibility. The most influencial session is fifth session (values) which leads participants to have choices according to important values in their life. The important key for therapy goals are personal characteristics, belief in God, readiness to change, social support, researcher-participant relationship, self-disclosure, and metaphor use.