Abstrak
Pelatihan Building Relationship Pada Calon Supporter BILiC Bandung
Hot Mangatur A. Pangaribuan
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Building Relationship, Eksperiental learning, experiential learning, pelatihan, Relationship Building, Supporter BILiC, Training
Supporter disabilitas di BILiC Bandung masih belum memiliki keterampilan dalam membangun relasi pada peer yang juga disabilitas. Hal ini mengakibatkan pelayanan konseling dalam peer-support tidak berjalan efektif. Pelaksanaan pelatihan building relationship dalam penelitian ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hal tersebut. Pelatihan Building Relationship merupakan usaha preventif dalam membantu para supporter untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan building relationship dalam melakukan helping relationship kepada peernya. Pelatihan ini terdiri dari 3 modul, yang didalamnya terdapat 8 sesi sesuai tiap tujuan didalam modul. Subjek yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini terdiri dari 6 orang subjek (Ya, Nu, Hu, Ha, Ah, Us), dengan 2 (dua) perempuan dan 4 (empat) laki-laki dewasa dengan tipe disabilitas D (4 polio dan 2 Cerebral Palsy). Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan desain noneksperimental approach (Graziano, 2000) yaitu One Group Before-After (pre test – post test design). Metode pelatihan mengacu pada pendekatan eksperiental learning (Walter & Marks, 1981). Alat ukur building relationship dibuat berdasarkan teori dari Brammer (2003). Uji validitas alat ukur dilakukan dalam penelitian ini adalah content validity. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistic non parametric kolmogrov-smirnov. Dengan melakukan uji statistik melalui uji beda Paired Sample T test, menunjukkan hasil dengan p value sebesar 0,009 dengan tingkat kepercayaan 95%. Hal tersebut berarti bahwa terdapat peningkatan signifikan terhadap pengetahuan mengenai building relationship serta adanya peningkatan perilaku building relationship sebelum dan sesudah pelatihan diberikan kepada supporter BILiC. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan skor berkisar antara 25% sampai dengan 50%. Peningkatan yang terlihat paling besar tampak pada subjek Us, yang mengalami peningkatan skor pengetahuan sebesar 50%. Subjek Us mengalami peningkatan dimana sebelum pelatihan berada dalam kategori rendah dan setelah pelatihan berada dalam kategori tinggi. Subjek Nu tidak mengalami peningkatan, dimana sebelum dan setelah pelatihan, berada dalam kategori sedang. Subjek Hu dan Ha mengalami peningkatan dimana Ha sebelum pelatihan berada pada kategori sedang dan setelah pelatihan berada dalam kategori tinggi. Subjek Ah mengalami peningkatan dimana sebelum pelatihan berada dalam kategori rendah dan setelah pelatihan berada dalam kategori sedang. Sedangkan subjek Ya tidak mengalami peningkatan, dimana sebelum dan setelah penelitian, pengetahuan Ya berada dalam kategori tinggi. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa Pelatihan Building Relationship dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan building relationship pada calon supporter BILiC Bandung.
Supporters disabilities in BILiC Bandung still do not have the skills in building relationships on a peer who is also disabled. This resulted in a peer – counseling service support is not effective. The training building relationships in this study is done to meet the needs of those things Relationship Building Training is preventive efforts in helping the supporters to improve the knowledge and skills of relationship building in helping relationship to the peer element . The training consists of three modules, in which there are eight (8) corresponding session every destination in the module. Subjects who participated in this study consisted of 6 subjects ( Ya , Nu , Hu , Ha , Ah, Us), with two (2) adult women and four (4) adult male with the type of disability D (4 polio and 2 cerebral palsy) . The research was carried by non-experimental design approach (Graziano , 2000) is One Group Before – After (pre test – post test design). The training method refers to the experiential learning approach (Walter & Marks, 1981). Building relationship measuring instrument is made based on the theory of Brammer (2003). Test the validity of measuring instruments used in this research is a content validity. Data analysis technique used is non-parametric statistical analysis kolmogrov – Smirnov. By performing statistical tests with different test Paired Sample T test, show results with p value of 0.009 with a confidence level of 95%. It means that there is a significant increase of knowledge about building relationships as well as an increase in relationship building behaviors before and after the training given to supporter of BILiC . The results showed that the increase in scores ranging between 25% to 50%. Most visible improvement seen in subjects Us, who have increased knowledge score of 50%. Subject Us has increased where as before training to be in the low category and after training to be in the high category. Nu subject is not increased, where before and after training, are in the moderate category. Subject Hu and Ha increased before training in middle category and after training to be in the high category. Subject Ah increased where before training to be in the low category and after training in a category is. While the subject Ya is not increased, where before and after the study, knowledge Ya is in the high category. Therefore, it can be concluded that building relationship training can improve knowledge and building relationship skills to candidate supporters of BILiC Bandung.