Abstrak
Pengaruh Psychological Empowerment Terhadap Organizational Commitment Pada Karyawan di Kantor Pusat Bank Bjb Syariah.
Rahmania Agus
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Affective commitment, Continuance Commitment., islamic banking, Normative Commitment, organizational commitment, perbankan syariah, Psychological Empowerment
Pada saat perbankan syariah di Indonesia sudah mulai diterapkan, dalam waktu dua dekade pengembangan keuangan syariah nasional sudah menunjukkan banyak kemajuan. Salah satunya terlihat dari banyaknya keinginan masyarakat dalam menggunakan jasa keuangan syariah. Sejak sistem perbankan syariah mulai berkembang di Indonesia, hampir seluruh daerah telah memiliki lembaga besar maupun Bank Perkreditan Rakyat Syariah, salah satunya adalah Bank Bjb Syariah. Pada tahun 2015, performa Bank Bjb Syariah tidak sepenuhnya dapat memenuhi target perusahaan. Terkait dengan meningkatkan performa Bank Bjb Syariah, maka performa karyawan merupakan sumber utama Bank dalam mencapai target-target Bank. Adapun salah satu teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan peforma karyawan adalah melalui psychological empowerment. Meyer et al (1998) mengungkapkan bahwa psychological empowerment akan membahwa dampak yang signifikan yang berbeda-beda pada tiap komponen dalam organizational commitment, terutama pada affective commitment yang lebih dekat hubungannya dengan motivasi instrinsik (dalam Jha, 2011). Dalam penelitian ini psychological empowerment adalah variabel terikat dan variabel organizational commitment adalah variabel bebas. Melalui teknik sampling simple random, penelitian ini dilakukan pada 95 karyawan tetap di Bank Bjb Syariah. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara psychological empowerment terhadap masing-maisng komponen di organizational commitment yaitu affective, continuance, dan normative commitment. Melalui teknik analisis regresi sederhana, ditemukan hasil signifikansi antara psychological empowerment dengan komponen organizationa commitment adalah affective commitment (22,7%), continuance commitment (5,9%) dan terakhir adalah normative commitment (12,9%). Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa psychological empowerment karyawan lebih banyak memberi pengaruh pada affective commitment.
At the time of Islamic banking in Indonesia has begun to be applied, within two decades the development of national Islamic finance has shown a lot of progress. One was seen on many people’s desire to use Islamic financial services. Since the Islamic banking system began to develop in Indonesia, almost all regions have had a great institution, one of which is the Bank BJB Syariah. In 2015, the performance of Bank BJB Syariah can not fully meet its targets. Related to improve performance BJB Syariah, the performance of employees is the main source of the Bank in achieving the targets of the Bank. As one of the techniques that can be used to increase the strength of the Performance of employees is through psychological empowerment. Meyer et al (1998) revealed that psychological empowerment will significant impact different for each component in organizational commitment, especially in affective commitment is more closely associated with intrinsic motivation (in Jha, 2011). In this study the psychological empowerment is the dependent variable and variable organizational commitment is the independent variable. Through a simple random sampling technique, the study was conducted in 95 permanent employees at Bank BJB Syariah. The results of this study showed a significant relationship between psychological empowerment towards each component in organizational commitment is affective, continuance, and normative commitment. Through a simple regression analysis techniques, the results of significance was found between psychological empowerment with organizational components commitment is affective commitment (22.7%), continuance commitment (5.9%) and the last is a normative commitment (12.9%). Based on these results it can be said that psychological empowerment of employees more influence on affective commitment.