Abstrak
Studi Penggunaan Internet Dan Model Literasi Media Untuk Anak-anak Sekolah Dasar Di Wilayah Jawa Barat (Laporan Akhir Kegiatan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Program Hibah Desentralisasi Tahun Anggaran 2013)
Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS., Dr. Purwanti Hadisiwi, M.Ex.ed., Nindi Aristi, S.Sos., M.Comn., S Kunto Adi Wibowo, S.Sos., M.Comn.
Universitas Padjadjaran, Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
Anak, internet, jawa barat, media literasi, media sosial
Salah satu fakta mengenai pesatnya penggunaan internet di wilayah Jawa Barat terungkap dalam sebuah penelitian terhadap murid SLTA di Jawa Barat yang menyatakan bahwa sebagian besar dari mereka memiliki akun media sosial, yaitu Facebook (88, 8%) dan Twitter 74 %) (Dinas Kominfo Jawa Barat, 2011). Tidak hanya bagi murid SLTA, internet kini juga sudah semakin populer di kalangan anak-anak sekolah dasar. Anak-anak sekolah dasar termasuk pihak yang paling rentan menerima terpaan konten-konten negatif dan banyak dari mereka masih belum mencapai usia yang cukup matang untuk menerima beragam informasi dari internet. Penelitian tentang anak-anak dan Internet telah menjadi agenda akademisi di seluruh dunia semenjak dua dekade yang lalu. Sementara itu sampai saat ini di Indonesia masih jarang terdapat penelitian tentang penggunaan Internet oleh anak-anak, termasuk di Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method, dengan teknik survey, wawancara mendalam dan FGD. Responden survey telah dipilih secara acak dari kota Bandung, Kabupaten Bogor dan Kuningan. FGD dilakukan terhadap guru dan orang tua untuk mendapat data kualitatif terkait dengan peran dan kontribusi lingkungan terhadap penggunaan internet dan efeknya pada anak-anak. Wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka juga telah dilakukan untuk melengkapi data-data yang diperoleh melalui survey maupun FGD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan internet oleh anak-anak sekolah dasar di wilayah Jawa Barat relatif tinggi dan sebagian besar mengakses internet lewat komputer rumah milik bersama (60,7%) dan smartphone (59,6%). Internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, ditunjukkan dengan data bahwa hanya 11,2% dari responden mengaku sebagai pihak yang jarang menggunakan internet. Selain itu ditemukan bahwa sebagian besar responden (64,1%) responden sudah memiliki media sosial dengan Facebook dan Twitter terpilih sebagai dua media sosial terfavorit. Kemudian ditemukan juga bahwa hampir separuh dari reponden ternyata belum memahami masalah pengaturan privasi pada media sosial. Dari hasil survey juga terlihat bahwa walaupun tidak semua anak terbuka soal kegiatan mereka di internet namun sebagian sudah mulai berkomunikasi tentang hal tersebut kepada guru, orangtua dan teman-teman mereka. Ditemukan pula beragam masalah yang ada dalam penggunaan internet anak seperti: adanya perbedaan sarana dan prasarana serta perbedaan perspektif terkait penggunaan internet antara SD Negeri Unggulan, SD berlabel agama dan SD ‘gurem’. Selain itu diperoleh data bahwa terdapat kesenjangan pengetahuan antara anak dengan orang tua dan guru. Kemudian ditemukan pula bahwa awareness terhadap masalah kekerasan di Internet, baik itu konten kekerasan dalam game online maupun kekerasan verbal di media sosial ternyata masih rendah. Warnet atau warung internet juga menjadi masalah terkait dengan tidak adanya kontrol yang baik terhadap keberadaan mereka. Dan terakhir diperlukan sebuah kebijakan yang lebih baik terhadap penggunaan gadget dan akses internet anak baik di rumah, sekolah maupun di tempat-tempat umum. Terakhir, penelitian ini juga telah menyusun sebuah model literasi media yang bersifat komprehensif dan terkait dengan beragam data dan fakta yang telah ditemukan di lapangan terkait penggunaan internet dan media sosial pada anak-anak.