Abstrak
Studi Deskriptif Gambaran Tahap Planning Orientasi Masa Depan Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
Tri Dini Oktarina
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Orientasi Masa Depan, Perencanaan (Planning), Remaja Akhir
Memikirkan dan merencanakan masa depan merupakan hal yang penting bagiremaja karena adanya age-specific task yang ditetapkan oleh orang tua, teman sebaya, dan guru yang menekankan pentingnya memikirkan masa depan (Nurmi, 1991). Selain dipengaruhi oleh interaksi sosial tersebut, orientasi masa depan juga dipengaruhi oleh faktor status sosioekonomi, jenis kelamin, dan budaya. Pada masa remaja akhir, diasumsikan bahwa kemampuan planning sudah optimal dikarenakan kemampuan kognitif yang memadai untuk memikirkan dan merencanakan masa depan. Berdasarkan penelitian Profil Orientasi Masa Depan oleh Putra (2008) di Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, peneliti ingin menggambarkan kemampuan planning mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data didapat dari 236 mahasiswa aktif S1 Fakultas Psikologi Unpad usia 18-21. Peneliti menggunakan kuesioner berdasarkan teori Orientasi Masa Depan Nurmi (1991) yang disesuaikan dengan kepentingan penelitian. Reliabilitas alat ukur yang digunakan adalah 0.863 dengan total 24 item. Validitas alat ukur berupa RMSEA, IFI, dan CFI yang good fit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran yang memiliki kemampuan planning yang sangat terarah yaitu yang memiliki informasi yang memadai, perencanaan yang terstruktur, dan level realisasi yang tinggi. Subtahap planning yang paling sedikit dimiliki dalam kategori sangat terarah adalah constructing plan. Keaadan ini kurang sesuai dengan kemampuan kognitif remaja akhir yang memungkinkan mahasiswa untuk memikirkan dan merencanakan masa depan. Selain itu, faktor-faktor seperti status sosioekonomi, jenis kelamin, dan budaya tidak menimbulkan perbedaan pada kemampuan planning mahasiswa. Kemudian, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan cara mencari informasi bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan planning sangat terarah dengan mahasiswa yang memiliki kemampuan planning cukup terarah.