Abstrak RSS

Bangunlah Jiwanya

Bangunlah Jiwanya
Asep Sumaryana
Universitas Padjadjaran, Makalah Disampaikan Sebagai Input Dari Fisip-Unpad Bagi Pemerintahan Jokowi-Jk 28 Agustus 2014 Di Jatinangor
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Makalah Disampaikan Sebagai Input Dari Fisip-Unpad Bagi Pemerintahan Jokowi-Jk 28 Agustus 2014 Di Jatinangor

Jika penyakit anak bangsa ini berkisar pada kemalasan, keminderan, keserakahan dan kehipokritan, maka bangsa ini belumlah berhasil membangun jiwanya. Padahal tantangan zaman semakin keras dan ketat, bahkan dengan era globalisasi persaingan antar-bangsa juga semakin berat. Kekayaan alam yang terkandung di ibu pertiwi bisa jadi akan dijadikan bancakan bisnis bangsa lain ketika bangsa ini masih berkutat dengan penyakit kronis tersebut. Bila diurut tugas kebangsaan tersebut, bisa jadi pendidikan menjadi penanggung jawab dalam pemberantasan penyakit menahun bangsa ini. Karikatur Pikiran Rakyat (5/5/14) mengkritisi bagaimana karut marutnya dunia pendidikan. Mencerdaskan dan memberadabkan anak bangsa dalam perjalanannya justru bergeser banyak kearah yang bersifat mendungukannya. Ketika sekolah sudah diwajibkan dengan wajib belajar 9 atau 12 tahun, maka perikehidupan berkembang menjadi malas. Malas untuk menekuni pertanian, serta malas untuk dapat bekerja keras. Celakanya ketika pekerja keras yang masih tersissa ingin mandiri dengan berusaha sendiri, banyak langkah yang kemudian terjegal. Bukan persoalan modal yang sering mengemuka, namun iklim usaha yang senantiasa diskriminatif di banyak daerah.

Download: .Full Papers