Abstrak RSS

Kebermanfaatan Cognitive Behavioral Stress Management (CBSM) Dalam Menurunkan Psychological Distress Pada Penyintas Kanker Payudara

Kebermanfaatan Cognitive Behavioral Stress Management (CBSM) Dalam Menurunkan Psychological Distress Pada Penyintas Kanker Payudara
Nafisah Itsna Hasni, Dr. Ahmad Gimmy Prathama. S., M.Si, Psikolog, Dra. Muniroh Abdurachman, M.Pd, Psikolog
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
, , ,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Cognitive BehavioralStress Management (CBSM) bermanfaat dalam menurunkan psychological distress pada penyintas kanker payudara. Penelitian ini merupakan efficacy based research, dengan menggunakan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian adalah penyintas kanker payudara stadium III yang berusia 20-45 tahun. Teknik sampling yang digunakan yakni purposive sampling, dengan karakteristik mengalami psychological distress akibat kanker payudara yang diderita pada kategori sedang atau tinggi, status menikah, pendidikan terakhir minimal SMP atau sederajat dan dapat memahami Bahasa Indonesia dengan baik, menyatakan kesediaannya untuk mengikuti proses penelitian dari awal sampai selesai, serta tidak sedang menjalani psikoterapi lain. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 2 penyintas. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan metode wawancara dan kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian yaitu Perceived Stress Scale (PSS) dari Cohen, Kamarck, & Mermelstein (1983) dan The Beck Depression Inventory (BDI) dari Aaron T. Beck. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan analisis deskriptif, dan metode kualitatif, dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cognitive Behavioral Stress Management (CBSM) bermanfaat dalam menurunkan psychological distress pada kedua partisipan. Hal ini ditandai dengan menurunnya skor dan kategori pada PSS dan BDI setelah intervensi. Secara kualitatif, terlihat adanya penurunan intensitas gejala emosi dan perilaku dari psychological distress pada kedua partisipan. Keterampilan yang bermanfaat yaitu relaksasi dan restrukturisasi kognitif. Sedangkan keterampilan yang kurang bermanfaat yaitu anger management dan komunikasi asertif. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan lebih lanjut pada kedua keterampilan tersebut.

Objective of this research is to determine whether Cognitive Behavioral Stress Management (CBSM) is benefit to diminish psychological distress for breast cancer patients. This research was efficacy based research, that used one group pretestposttest design. The research population was stage-III breast cancer patients aged 20-45 years. The sampling technique was purposive sampling, with the characteristics of experiencing psychological distress as a result of breast cancer suffering in category medium or high, married status, educational background at least junior high school graduate and be able to understand Indonesian language well, express willingness to participate in the research process from start to finish, and not serving any other psychotherapy. Participants in this research are consisted of two patients. Data gathering was obtained by using interviews and questionnaires. The questionnaire used in the study was Perceived Stress Scale (PSS) from Cohen, Kamarck, and Mermelstein (1983) and The Beck Depression Inventory (BDI) from Aaron T. Beck. Research data was analyzed using quantitative methods (descriptive analysis) and quantitative method (content analysis). The results demonstrated that Cognitive Behavioral Stress Management (CBSM) was benefit to diminish psychological distress for both participants. It was characterized by declining scores and categories on the PSS and the BDI after the intervention. Qualitatively, there was intensity reduction of behavioral and emotional symptoms of psychological distress in both participants. The useful skills of CBSM were relaxation and cognitive restructuring. While skills that less useful were anger management and assertive communication. Therefore, there was need for further development in both these skills.

Download: .Full Papers