Abstrak RSS

Bersama Sejahtera Bukan Sekadar Wacana

Bersama Sejahtera Bukan Sekadar Wacana
I.Tajudin (Tim Peneliti Sosial Budaya Subkorwil V)
Proceeding Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013, Penerbit Buku Jawa Pos Group, PT JePe Press Media Utama ISBN : 978-602-206-400-8
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Proceeding Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013, Penerbit Buku Jawa Pos Group, PT JePe Press Media Utama ISBN : 978-602-206-400-8
,

“kalah jadi abu, menang jadi arang.” Pepatah ini tak pernah usang: pertikaian, kalak atau menang sejatinya semua merugi, Jadi. ketika Kerajaan Banggai terlihat perang di laut tepi Balantak dengan Kerajaan Bone, suku Same’ atau Bajoe alias Bajau juga Bajo, untuk menyebut beberapa dari banyak sebutan bagi suku laut satu keturunan yang menyebar di seantero Indonesia-Filipina-Melayu-Malaysia-Myanmar-vang sejak abad ke-16 tinggal di Banggai dan Bone, sadar bahwa akar keturunan mereka sama; tidak seharusnya terjadi baku perang. Maka terjadilah Sumpah pulau Langer, mereka mengayak abu dengan sisiru (tampah), sambil berkata, “Kalau mulai saling membunuh, keturunan-keturunan kita akan menjadi seperti abu.” Maka sejak itu wilayah laut menjadi aman. Beruntunnglah Kabupaten Luwuk Banggai. Budaya masyarakatnya erat mengenai sistem gotong royong, kerja sama, tengsang rasa, ketahanan hidup, kematangan hidup, kesejahteraan dan kesetiaan dalam rumah tangga. Semuanya diterapkan.Bukan sebatas wacana, seperti yang ditemui Tim Peneliti Sosial Budava Subkorwil V Luwuk Rauggai, di seputar Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah yang beribukota di Luwuk. Masyarakat kerap menyebut wilayah ini sebagai Luwuk Banggai.

Download: .Full Papers