Abstrak
Karakterisasi Padi Varietas Fatmawati Akibat Aplikasi Kompos Jerami Dan Pupuk Kalium Dengan Teknologi IPAT-BO (Intensifikasi Aerob Terkendali Berbasis Organik)
Tien Turmuktini , Rizqi L,A, Tati Nurmala, Y. Yuwariah, . Mieke R. S, T. Simarmata
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional Akselerasi Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Menuju Kemandirian Pangan dan Energi Buku I ISBN 978-602-14235-0-9, Fakultas Pertanian UNS Oktober 2013
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional Akselerasi Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Menuju Kemandirian Pangan dan Energi Buku I ISBN 978-602-14235-0-9, Fakultas Pertanian UNS Oktober 2013
ipat-bo, Karakterisasi tanaman, kompas jerami, pupuk kalium
Adopsi teknologi Era Revolusi Hijau (Green revolution) di Indonesia dengan bertumpu pada penggunaan input eksternal (pupuk kirnia) dan eksplorasi lahan secara intensif telah menyebabkan degradasi lahan, C organik rendah (< 2%), levelling of dark pH cenderung masam. Aplikasi kompos jerami diharapkan dapat merevitalisasi lahan yang sudah sakit ini dan mensubstitusi pupuk kalium tersedia bagi tanaman. Penelitian dilakukan di sawah SPLPP (Sanggar Penelitian Latihan dan Pengembangan Pertanian) Fakultas Pertanian UNPAD Ciparay Bandung_dari bulan Januari sd Mei 2012. Raneangan penelitian adalah rancaagan petak terbagi yang di ulang 3 kali. Petak utama: kompos jerami dosis (0, 2,5; 5,0 dan 7,5 t dan anak petak: KCI dosis (100; 80 dan 60 kg ha-'). Rancangan analisis dengan anova dan uji lanjut berganda Duncans pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi tidak nyata .terhadap karakterisasi padi varietal Fatmawati. Dari uji mandari menunjukkan adanya pengaruh terhadap karakterisasi tanaman, dosis kompos jerami 5,0 dan 7,5 t ha-1dapat meningkatkan jumlah anakan 50 HST, jumlah anakan produktif, NPA (tertinggi pada dosis 2,5 data 5 t ha-1) dan hasil padi masing-masing 19.08 kg petak' (8,08 tha-1) dan 19,52 kg petak-' (8,26 t ha-1). Aplikasi KCI dosis 100 dan 80 kg ha-1 dapat meningkatkan jurnlah anakan urnur 10-30 HST, bobot bulir malai-1jumlah bulir (terbaik pada dosis KCI 100 kg ha-I), NPA (terbaik pada dosis 80 kg ha-1I). Aplikasi KCI menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata untuk semua dosis.