Abstrak
Kontribusi Pupuk Organik (Kompas jerami+ pupuk Bio) untuk meningkatkan efisiensi pupuk anorganik (N,P,K) pertumbuhan dan hasil Padi varietas ciherang dengan teknologi IPAT-BO
Tien Turmuktini, Betty Natalie, Hersanti, Yuyun Yuwariah, Benny Joy, Tualar Simarmata
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pemupukan Dan Pemulihan Lahan Terdegradasi Bogor, 29-30 Juni 2012, Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian ISBN 978-602-897743-2
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pemupukan Dan Pemulihan Lahan Terdegradasi Bogor, 29-30 Juni 2012, Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian ISBN 978-602-897743-2
hasil padi, kompos jerami, pertumbuhan, pupuk bio, teknologi IPAT-BO
Lahan sawah di Indonesia pada akhir-akhir ini semakin menurun kualitasnya, Hal ini telah mengubah lingkungan pertanian menjadi katagori kritis dan kesehatan tanah yang rendah. Pengembalian kembali jerami dalam bentuk kompos ke lahan sawah. disertai pemberian pupuk hayati adalah suatu solusi dan menjadi tujuan penelitian untuk menanggulangi degradasi lahan, meningkatkan substitusi pupuk anorginik N, P, K, pertumbuhan dan hasil padi varietas Ciherang dengan teknik budidayu IPAT-BO. Penelitian ini dilaksanakan di Sanggar Penelitian Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian UNPAD Ciparay- Bandung, pada bulan Februari sd Agustus 2011, menggunakan Rancangan Petak Terpisah, sebagai petak utama adalah dosis pupuk organik (kompos jerami + pupuk bio) Jo:0 ton ha-1 + 0 g ha-1 ; ji:2,5 ton-1+ 0 g ha-1 ; J2: 2,5 ton ha-1+ 400 g ha-1: j3: 5,0 ton ha-1 + 0 g ha-1 dan j4:5,0 ton ha-1 + 400 g ha-1 Sebagai anak petak adalah dosis N, P, K (100%, 90%, 80%, 70%, dan 60% dari anjuran). Data dianalisis dengan menggunakan Anova (analysis of varians) dan untuk melihat perbedaan dari perlakuan menggunakan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada α 5%. Hasil penelitian Menunjukan bahwa aplikasi pupuk organik (kompos jerami + pupuk hayati) dan pupuk organik (N, P dan K) memberikan pengaruh interaksi yang tidak nyata terhadap tanaman (tinggi tanaman dan jumlah anakan) serta hasil (GKP per petak). Hasil Uji Mandiri menunjukkan perbedaan yang nyata. Pemberian kompos jerami dosis 5,0 t ha-1 + 400 g ha-1 pupuk hayati menunjukkan hasil yang tertinggi, namun tidak berbeda dengan dosis kompos jerami 2,5 t ha-1 + 400 g ha-1 terhadap hasil (GKP per petak). Pemberian N, P dan K dosis 100% dari dosis anjuran setempat menunjukkan hasil yang namun berbeda tidak nyata dengan dosis 90% dan 80% dari dosis anjuran hasil (GKP per petak).