Abstrak
Studi Kasus Mengenai Gambaran Resiliensi pada Wanita yang Berperan sebagai Single Mother
Tiza Ismaula Aprilia
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Bercerai, divorce, esiliensi, Resilience, single mother
Perceraian merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan ketidaktentuan dalam hidup serta kesengsaraan yang kemudian berpengaruh terhadap kehidupan yang dijalani setelah perceraian terjadi. Bagi perempuan yang mengalami perceraian dan memiliki hak asuh atas anaknya, ia akan menjadi seorang single mother dengan tanggung jawab lebih besar dibandingkan orang tua pada umumnya, terlebih lagi jika tinggal di Jakarta yang biaya hidupnya tergolong tinggi. Resiliensi merupakan kemampuan yang dimiliki individu untuk menangani, mengatasi, dan belajar ataupun mengubah dirinya setelah menghadapi keterpurukan atau kesengsaraan dalam hidup (Grotberg, 2003). Kemampuan ini terdiri dari 3 dimensi yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lainnya, yaitu external supports, inner strenghts, serta interpersonal and problem-solving skills. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari masing-masing dimensi resiliensi yang dimiliki oleh single mother setelah menghadapi perceraian dalam kehidupan pernikahannya. Penelitian ini dilakukan pada 2 orang single mother yang memiliki anak dan sudah bercerai selama 5 dan 7 tahun. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan metode studi kasus. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan in-depth interview dan kuesioner berdasarkan teori resiliensi milik Grotberg (2003). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah masing-masing individu memiliki teman sebagai orang yang paling membantu dalam menghadapi keterpurukan yang dirasakan pasca perceraian. Kemampuan untuk bisa memecahkan masalah dan menjalin relasi yang baik dengan orang lain juga menjadi faktor yang mendukung keberhasilan masing-masing individu untuk menghadapi kesengsaraan dalam hidupnya.
Divorce is one of the factors causing crisis and sufferings. For a woman experiencing divorce with full custody of her children, the responsibilities she has to take care of as a single mother is heavier than the responsibilities a married woman has to take care of, and it is even heavier if she lives in Jakarta or other cities with high living cost. Resilience is the human capacity to deal with, overcome, learn from, or even be transformed by the inevitable adversities of life (Grotberg, 2003). This ability consists of 3 dimensions interconnected and influencing each other, which are external supports, inner strenghts, and interpersonal and problem-solving skills. This research aims to determine each resilience dimension in a single mother after a divorce. This research is implemented on 2 single mothers with kids and have been divorced for a long time, with 5 and 7 years life as a widowed women. This research uses purposive sampling technique along with case study method. The data is retrieved by conducting in-depth interview and using questionnaires based on Grotberg’s resilience theory (2003). The conclusion of this research is that each individuals has friends as the most helping factor in facing the adversity and sufferings after the divorce. The ability to solve problem and to establish good relationships with other individuals are also the factors succeeding the individuals to overcome adversity and sufferings