Abstrak
Gambaran Subjective Well Being Pada Istri yang Menjalani Commuter Marriage Tipe Adjusting.
Gitta Annisa Vania Suganda
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
commuter marriage, Emotional Well Being, psychological well-being, Social Well Being, subjective well-being
Commuter Marriage adalah sebuah pilihan sukarela, dimana sepasang pria dan wanita tinggal pada dua tempat tinggal dengan lokasi geografis yang berbeda, dan berpisah dalam waktu paling sedikit tiga malam dalam seminggu untuk minimal tiga bulan lamanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai subjective well being pada istri yang menjalani commuter marriage tipe adjusting, yang dilihat dari kondisi emotional well being, psychological well being, dan subjective well being. Adjusting couple adalah pasangan commuter marriage dengan usia pernikahan 0-5 tahun yang belum atau sudah memiliki anak dengan usia batita sampai balita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel sebanyak 35 responden yang sedang menjalani commuter marriage tipe adjusting. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling aksidental. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner subjective well being. Berdasarkan pengolahan data, diperoleh hasil bahwa sebanyak 51.43% subjek penelitian termasuk ke dalam taraf subjective well being yang tidak tinggi. Hal ini berarti sebagian besar terdapat hambatan sekurang-kurangnya satu pada salah satu dimensi subjective well being. Jika dilihat dari dimensi keseluruhan, tampaknya dimensi yang menunjukkan adanya indikasi permasalahan ada pada dimensi EWB terutama pada positive affect yang menunjukan bahwa commuter marriage banyak memberatkan dan membuat mereka sedih. Sementara untuk 48.57% lainnya termasuk ke dalam taraf subjective well being tinggi. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa untuk dimensi emotional well being (EWB) baik dari kelompok responden dengan taraf subjective well being (SWB) tidak tinggi maupun yang menunjukkan bahwa hasil data yang menonjol paling rendah adalah positive affect, hal ini berarti mereka mengalami perasaan-perasaan yang tidak begitu menyenangkan ketika harus berjauhan dengan suami dan hal ini membuat mereka merasa sedih. Dari dimensi psychological well being (PWB) baik dari kelompok responden dengan taraf subjective well being (SWB) tidak tinggi maupun yang tinggi, menunjukkan bahwa hasil data yang paling menonjol tinggi adalah sub-dimensi personal growth dan positive relation with others. Pada dimensi social well being (SoWB) baik dari kelompok responden dengan taraf subjective well being (SWB) tidak tinggi maupun yang tinggi menunjukkan bahwa hasil data yang paling menonjol tinggi adalah dalam sub-dimensi social coherence.
Commuter marriage is a voluntary choice, where a couple live in two different geographic place, and separated at least three night per week for a minimum three months. The purpose of this study was to get an overview of subjective well-being on women undergoing commuter marriage adjusting type, by analyzing their emotional well being, psychological well being, and subjective well being. Adjusting couple is a couple in commuter marriage with 0-5 years of marriage without having a kid, or having a 3-5 years old kid. The method which was used in this research is quantitative descriptive method. There were 35 respondents whom undergoing commuter marriage adjusting type. The sampling technique used on this research was accidental sampling. The measurement used on this research was subjective well being questionnaire. Based on data processing, 51.43% of research participants are categorized as languishing subjective well being group. This means most of participants are having a problem at least at one subjective well being dimention. if all of dimentions were analyzed, the data indicates that Emotional Well Being dimention, especially on positive affect sub-dimention, shows that commuter marriage did makes them having difficulties and makes them sad. Meanwhile, 48.57% other participants are categorized as flourishing subjective well being group. The conclusion of this research shows that emotional well being (EWB) dimention both from group of respondents with languishing subjective well being (SWB) and flourishing subjective well being shows the data with lowest rate is positive affect, this results shows that the couples are having unpleasant feeling when they must commuting with their husband and this makes them sad. From Psychological well being (PWB) dimention, both from group of respondents with languishing and flourishing subjective well being shows the data with highest rate is personal growth and positive relation with others sub-dimention. On Social well being dimention, both from group of respondents with languishing subjective well being and flourishing subjective well being shows that the data with highest result is in social coherence sub-dimention.