Abstrak
Posisi Daya Saing Produk dan Kelembagaan Agroindustri Halal ASEAN
Dwi Purnomo, E.Gumbira-Sa’id, Anas M Fauzi
Universitas Padjadjaran, Warta Kebijakan Iptek & Manajemen Litbang Vol 9. No. 1 Tahun 2011 ISSN : 1907-9753
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Warta Kebijakan Iptek & Manajemen Litbang Vol 9. No. 1 Tahun 2011 ISSN : 1907-9753
Agro-industry, agroindustri, asean, Competitiveness, daya saing, halal, SWOT-Kuantitatif., SWOT-Quantitative Analysis
Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia adalah potensi yang besar untuk mengembangkan agroindustri Halal. Dengan mengembangkan agroindustri Halal, diharapkan dapat menghindari status sebagai pasar produk Halal terbesar di dunia. Dengan demikian, Indonesia secara bertahap perlu mengembangkan kemampuan daya saing agroindustri Halal-nya agar dapat diakui secara internasional sebagai produsen produk Halal yang kompetitif. Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam sebagai anggota ASEAN telah diakui secara global sebagai produsen produk Halal di dunia bahkan dikenal sebagai pusat pengembangan industri Halal secara internasional dengan menggunakan konsep Halal sebagai landasan utama pembangunan agroindustrinya untuk menembus pasar internasional. Tingkat kompetisi yang tinggi dalam bisnis Halal berasal dari negara Muslim dan non-Muslim, termasuk anggota ASEAN yang telah secara agresif menyiapkan kawasan industri dan pemasaran produk Halal yang diposisikan untuk memasuki pasar global. Penelitian ini mengamati posisi daya saing agroindustri Halal diantara enam negara ASEAN dengan menggunakan metode analisis SWOT-Kuantitatif dan Pengambilan Keputusan dengan Kriteria banyak digunakan untuk mengetahui rincian kekuatan faktor-faktor intrinsik produk Halal dan ekstrinsik kelembagaan pengembangan agroindutri Halal di setiap negara. Hasil penelitian menunjukan bahwa, Malaysia dan Thailand menjadi negara yang paling maju diantara negara ASEAN lainnya. Sedangkan Indonesia walaupun unggul dalam beberapa faktor , berada pada peringkat lima yang dikarena memiliki dalam beberapa faktor intrinsik produk dan ekstrinsik kelembagaan yang memiliki paling penting.
Indonesia is the largest Muslim population in the world. By establishing Halal-based Agro-industry, Indonesia is expected to avoid the status of the largest world’s largest Halal market. Indonesia need to gradually develop its capability as internationally recognize competitive Halal products producer. Malaysia, Thailand, and Brunei Darussalam as ASEAN members has been globally recognized as the world’s Halal product hub and building their Halal industry as their main platform of agroindustry development to penetrate international market. High levels of abound from both Muslim and non-Muslims nations, including ASEAN members which has been aggressively setting up their industrial estates and marketing their Halal products around the global market. The study observed Halal-based Agro-industry competitiveness among six ASEAN countries. Quantitative SWOT-analysis and Multi Criteria Decision Making (MCDM) analysis were used to find out detail of intrinsic and extrinsic factors strength in each country. The results showed that Malaysia and Thailand placed as the most advanced country among ASEAN countries, while Indonesia placed as number five due to its weakness in some most important intrinsic and extrinsic factors.