Abstrak
Pengembangan Kulit Batang Sintok ( Cinnamomum sintoc BL) Sebagai Fitofarmaka Antiamuba
Sri Adi Sumiwi, Anan Subarnas, Marline A, Yoppi I, Sri Agung FK
Universitas Padjadjaran, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Cinnamomum sintoc Bl, Fitofarmaka Antiamuba, Kulit Batang Sintok
Telah dilakukan penelitian mengenai aktivitas antiamuba, toksisitas dan penapisan fitokimia ekstrak etanol kulit batang sintok (Cinnamomum sintoc Bl.). Pengujian aktivitas antiamuba dilakukan dengan cara invivo dan invitro terhadap Entamoeba invadens yang merupakan amuba penyebab disentri pada hewan. .Bahan uji diberikan secara oral dengan dosis 1000 mg/kgBB.. Suspensi PGA 2% sebagai kontrol negatif dan metronidazol 15 mg/20 g sebagai kontrol positif. Cara in vitro menggunakan metode nutrien agar untuk mendapatkan KHM . Hasil penelitian menunjukkan berkurangnya jumlah kista pada feses tikus yang diberi ekstrak kulit batang sintok. Nilai KHM antiamuba ekstrak etanol kulit batang sintok terletak pada rentng konsentrasi 10 – 20%, hal ini didukung oleh tidak ditemukannya bentuk kista dibawah mikroskop pada ekstrak kulit batang sintok 20% dengan pewarnaan lugol 2%. Hasil penapisan fitokimia terhadap ekstrak etanol kulit batang sintok menunjukkan adanya polifenol, monoterpenoid, seskuiterpenoid, kuinon dan steroid dengan kadar air ekstrak sebesar 4,08%, kadar abu total 4,45%, kadar abu tak larut asam 4,26%, kadar sari larut air 45,60% dan kadar sari yang larut etanol 85%. Hasil uji toksisitas akut diperoleh LD50 lebih dari 25 g/kg BB yang menunjukkan kategori praktis tidak toksis. Hasil pengujian toksisitas subkronis menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang sintok 1000 mg/ kg BB pada tikus tidak memberikan efek toksik yang signifikan namun pada histopatologi organ hati menunjukkan adanya perlemakan tetapi tidak menunjukkan adanya perubahan pada sel-sel organ ginjal.