Abstrak
Pola Pembentukan Harga Beras Di Wilayah Tasikmalaya Dan Sekitarnya
Dr. Nury Effendi, SE., MA., Maman Stiawan, SE., MT., Tito Dimas Pradono, SE., ME
Universitas Padjadjaran, Bank Indonesia, Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, 2011
Indonesia
Universitas Padjadjaran, Bank Indonesia, Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, 2011
Harga Beras, tasikmalaya
Beras merupakan komoditas strategis, ekonomis, dan politis, karena beras merupakan makanan pokok 97% penduduk Indonesia. Mengingat sangat pentingnya peranan beras bagi ketahanan pangan dan stabilitas politik, pemerintah cukup aktif melakukan pengendalian kenaikan harga beras. Kebijakan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga beras dirasakan masih kurang efektif karena fakta menunjukan terjadinya fluktuasi harga beras dengan trend yang meningkat. Pergerakan harga beras terjadi di Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar dengan fluktuasi yang berbeda. Kenaikan harga beras dirasakan oleh pelaku dalam level distribusi beras mulai dari petani, pengumpul, pedagang besar, sampai ke padagang eceran. Fluktuasi harga beras selain diduga akibat fluktuasi stok, juga diperkirakan akibat peluang penciptaan margin yang ditentukan oleh pedagang pengumpul dan pedagang besar. Sistem distribusi perberasan yang melibatkan banyak pelaku di setiap level produksi ternyata tetap memberikan ruang penciptaan keuntungan sehingga kurang menjamin terjadinya stabilitas harga. Rentang harga antara petani dengan pedagang pengumpul dan variasi harga di tingkat pedagang pengecer yang cukup lebar merupakan peluang pergerakan harga yang berpotensi menciptakan inflasi beras.