Abstrak RSS

Gambaran Gaya Resolusi Konflik Pada Pasangan Yang Menikah Dini Di Kabupaten Bandung

Gambaran Gaya Resolusi Konflik Pada Pasangan Yang Menikah Dini Di Kabupaten Bandung
Kareti Aprianti
Universitas Padjadjaran
Indonesia
Universitas Padjadjaran
, , ,

Pernikahan merupakan salah satu tugas perkembangan pada dewasa awal, namun kenyataannya banyak para remaja yang sudah melakukan pernikahan, padahal pada masa remaja tugas perkembangan mereka ialah mempersiapkan pernikahan. Sehingga dalam melakukan penyesuain satu sama lain, cenderung memunculkan perselisihan dan pertentangan yang berakhir konflik. Bagaimana mereka dapat menyelesaikan konflik mereka dalam kondisi mereka masih dalam usia perkembangan remaja. Terdapat pendekatan lima gaya resolusi konflik yang sering digunakan oleh peneliti-peneliti sebelumnya untuk meneliti ranah pernikahan yaitu collaboration, accommodation, competition, compromise, and avoidance. Gaya resolusi konflik itu sendiri ialah respon yang berpola, atau kelompok tingkah laku, yang digunakan seseorang untuk menghadapi konflik. (Thomas, 1976; Kilman dan Thomas, 1975; Hocker dan Wilmot, 2011). Tujuan dari penelitian ini adalah melihat bagaimana gambaran gaya resolusi yang sering digunakan pada pasangan yang menikah di usia remaja. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pengambilan sampel menggunakan teknik snowball sampling. Jumlah sampel sebanyak 31 pasangan suami-istri (62 responden) yang menikah di usia remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 23% pasangan mengguanakan gaya resolusi konflik kolaborasi-kolaborasi dalam menyelesaikan konflik yang terjadi dalam kehidupan pernikahan mereka. Sumber konflik yang dihadapi mereka mayoritas ialah masalah ekonomi. Namun dengan cara saling introspeksi diri masing-masing pihak, salah satu pihak lebih sering mengungkapkan perasaan kepada pihak lain dan saling memberi kritik dengan cara yang baik, membuat keduanya dapat menyelesaikan konflik dengan puas.

Download: .Full Papers