Abstrak RSS

Filosofi “Kaulinan Barudak Sunda”: Suatu Kajian Morfologis Dan Semantis

Filosofi “Kaulinan Barudak Sunda”: Suatu Kajian Morfologis Dan Semantis
Agus Nero Sofyan
Universitas Padjadjaran, Seminar Internasional Reformasi & Transformasi Kebudayaan Sunda Reformulating and Transforming Sundanese Culture Jatinangor, 9-10 Februari 2011
Indonesia
Universitas Padjadjaran, Seminar Internasional Reformasi & Transformasi Kebudayaan Sunda Reformulating and Transforming Sundanese Culture Jatinangor, 9-10 Februari 2011
, ,

Tulisan ini dimunculkan karena adanya fenomena “meredupnya”, bahkan sudah terasingnya keberadaan kaulinan budak (tradisional) di Jawa Barat. Dalam tulisan ini, dikemukakan beberapa kaulinan budak yang sudah diteliti. Menurut basil penelitian, kaulinan budak mash terdapat di kota Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Garut, dan Sumedang. Penelitian yang sudah dilakukan bertujuan sebagai upaya pelestarian kaulinan budak atau permainan (tradisional) anak-anak yang kini terancarn punah. Keberadaannya semakin sulit dijumpai, khususnya, pada anak-anak yang tinggal di perkotaan. Lebih jauh, dapat dirasakan dan dilihat bahwa keberadaan kaulinan budak atau permainan anak (tradisional) semakin sulit ditemukan dalarn kehidupan anak-anak saat ini. Hal ini disebabkan oleh telah kalah bersaing dengan permainan-permainan yang berasal dari “luar” yang lebih menitikberatkan keterampilan. berpikir, dan teknologi. Lain halnya dengan kaulian budak, dalam kaulinan budak ditunjukkan adanya, misalnya, keterampilan dan bersosialisasi. Perilaku dalam kehidupan anak selanjutnya adalah bahwa mereka akan bekerja dan bermasyarakat. Dalarn kaulinan budak secara tidak langsung anak-anak diajarkan berlatih jujur, beradaptasi, bekerja sama, saling menghargai, tidak mementingkan diri sendiri, berusaha menjadi pemimpin yang bijak atau anggota yang baik, setia kawan, mengatur strategi, membiasakan diri berpikir realistis, dan mengatur emosi.

Download: .Full Papers