Abstrak 
Potret Pembelajaran IPA (Fisika) Sekolah Menengah Pertama Di Kota Bandung
Mohammad Taufik, N.S. Sukmadinata, Ishak Abdulhak, Bernard Y. Tumbelaka
Universitas Padjadjaran, Kumpulan Abstrak Seminar NAsional Pendidikan dan Penelitian Fisika Dalam Mengantisipasi Perubahan Fenomena Alam Semarang, 10 April 2010
Indonesia
Universitas Padjadjaran, Kumpulan Abstrak Seminar NAsional Pendidikan dan Penelitian Fisika Dalam Mengantisipasi Perubahan Fenomena Alam Semarang, 10 April 2010
Kecenderungan pembelajaran IPA (Fisika) pada saat kini adalah peserta didik hanya mempelajari IPA (Fisika) sebagai produk, menghafalkan konsep, teori dan hukum. Akibatnya IPA (Fisika) sebagai proses, sikap, dan aplikasi tidak tersentuh dalam pembelajaran. Pengalaman belajar yang diperoleh siswa tidak utuh dan tidak berorientasi tercapainya kompetensi dasar yang telah diterapkan. Perolehan prestasi belajar IPA yang dicapai jauh dan memuaskan. Secara nasional, nilai rata-rata siswa pada semua bidang studi IPA mulai dan SD sampai SMA belum memuaskan (kurang dan 6). International Educational Achievement (IEA) melaporkan bahwa kemampuan dalam bidang Science dan Mathematics siswa SMP Indonesia berada di urutan 38 dan 39 negara yang disurvei. Sementara itu lembaga yang mengukur hasil pendidikan Science dan Mathematics di dunia, melaporkan hasil Third (Trends) International in Mathematics and Science Study (TIMSS), bahwa kemampuan Matematika siswa SMP kita berada di urutan 34 dan 38 negara, sedangkan kemampuan IPA berada di urutan ke-32 dan 38 negara. Melalui penelitian ini dikaji permasalahan yaitu bagaimana pembelajaran IPA (Fisika) yang saat kini sedang dilaksanakan. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh informasi komprehensif tentang pembelajaran IPA (Fisika) yang sedang dilaksanakan. Penelitian dilaksanakan di SMP di Kota Bandung menggunakan pendekatan survey and observation. Berdasarkan penelitian ini diperoleh simpulan: Pertama, kondisi guru IPA dalam hal Tatar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, kompetensi, dan motivasi. Kedua, pelaksanaan proses belajar mengajar, yang meliputi kesiapan guru, ketersediaan bahan ajar, peralatan eksperimen, metode dan strategi pembelajaran, serta inovasi pembelajaran yang pernah diterapkan. Ketiga, pandangan siswa tentang pembelajaran IPA (Fisika), yang meliputi motivasi belajar siswa, manfaat yang diperoleh siswa, alasan kesenangan/ketidaksenangan siswa terhadap pembelajaran IPA (Fisika), dan penilaian siswa terhadap performance guru.