Abstrak RSS

Optimalisasi Terapi Endometriosis

Optimalisasi Terapi Endometriosis
Dr. Tono Djuwantono, dr., SpOG (K), M.Kes
Universitas Padjadjaran, OBGYN SUMMIT 2016 "New Defined Paradigm of Treatment in Obstetric and Gynecology" Golden Tulip Hotel, Mataram Lombok" May 22nd, 2016
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, OBGYN SUMMIT 2016 "New Defined Paradigm of Treatment in Obstetric and Gynecology" Golden Tulip Hotel, Mataram Lombok" May 22nd, 2016

Endometriosis merupakan penyakit ginekologis yang diderita oleh kurang lebih 6-10% wanita pada usia reproduktif . Sebanyak 80 juta wanita di dunia menderita endometriosis.Endometriosis dianggap sebagai kondisi inflmasi kronis dengan dampak yang besar terhadap kehidupan wanita. Manifestasi dan keluhan karena endometriosis dapat sangat bervariasi selama siklus haid seiring dengan fluktuasi hormon. Akibatnya, gejala semakin memburuk pada waktu tertentu, terutama sesaat sebelum siklus haid dan selama masa haid. Beberapa wanita penderita endometriosis mengalami nyeri yang parah pada bagian panggul, sedangkan beberapa penderia lainnya sama sekali tidak mengamali rasa nyeri atau kalaupun ada rasa nyeri yang muncul terhitung minimal seperti rasa nyeri yang normal saat haid. Penyakit ini dapat menimbulkan rasa nyeri yang hebat, infertilitas, penurunan kualitas hidup, risiko operasi berulang, dan timbulnya berbagai efek samping akibat pengobatan. Endometriosis dapat diderita oleh kelompok wanita dengan usia yang beragam, mulai dari anak perempuan pada masa pramenarche, remaja, usia reproduktif, bahkan wanita pascamenopause. Sebanyak 19%-73% remaja yang mengalami nyeri panggul kronik telah menjalani laparoskopi. Dilaporkan bahwa sebanyak 47% remaja dengan nyeri panggul ternyata memiliki endometriosis setelah dikonfirmasi dengan laparoskopi diagnostik .Nyeri panggul kronik pada remaja karena endometriosis dapat mengganggu kegiatan belajar atau sekolah, mempengaruhi pergaulannya di lingkungan, dan dapat mengancam fekunditas wanita di masa mendatang. Endometriosis pada wanita usia reproduktif mengakibatkan nyeri panggul, dan akibat nyeri tersebut seringkali kualitas hidup wanita penderita endometriosis menurun, bahkan wanita penderita endometriosis memiliki risiko infertilitas 20 kali lebih besar. Endometriosis juga diderita oleh wanita pascamenopause namun dalam persentase yang kecil, sekitar 2-4% . Berikut ini akan dipaparkan mengenai terapi yang optimal untuk endometriosis pada 3 kategori, yaitu terapi endometriosis pada remaja, terapi endometriosis pada infertilitas, dan terapi endometriosis pada wanita pascamenopause.

Download: .Full Papers