Abstrak 
Korelasi Imunoekspresi EMMPRIN dengan Batas Bebas Tumor ke Serosa pada Karsinoma Endometrium (EMMPRIN Expression in Endometrial Carcinoma Correlation with Tumor Free Distance to The Serosa)
Dewi Iriani, Ismet M Nur, Herry Yulianti, Bethy S Hernowo
Universitas Padjadjaran, JK Unila Volume 1 Nomor 1 Juni 2016
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, JK Unila Volume 1 Nomor 1 Juni 2016
batas bebas tumor ke serosa, EMMPRIN, endometrial carcinoma, invasi ke myometrium, karsinoma endometrium, myometrial invasion, tumor free distance to the serosa
Karsinoma endometnum merupakan keganasan ginekologi yang sering ditemukan pada wanita dan menempati urutan ke-5 di dunia den ke-6 di Indonesia Invasi ke miometrium merupakan Salah satu faktor yang mempengaruhi progresifitas dan prognosis. Ketidaktepatan dalam menilai kedalaman invasi akan mengakibatkan penatalaksanaan terapi yang tidak optimal yang akan mempengaruhi prognosis. Salah satu cara mengukur invasi ke miometrium adalah dengan mengukur batas bebas tumor ke serosa (tumor free distance to the serosa/TFD). Semakin dekat jarak rnassa tumor ke permukaan serosa menunjukkan invasi ke miometrium semakin dalam. Extracellular Matrix Metalloproteinase inducer (EMMPRIN) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya invasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kolerasi EMMPRIN dengan batas bebas tumor ke serosa. Sampel bahan penelitian menggunakan blok parafin dari pasien yang didiagnosis karsinoma endometrium tahun 2007-2014 sebanyak 45 sampeI dan dilakukan pewarnaan imunohistokimia CK dan EMMPRIN. Batas bebas tumor ke serosa didapatkan dengan rentang 0,11-20,13 mm. Analisis Statistik dengan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara batas bebas tumor ke serosa dengan imunoekspresi EMMPRIN (p=0.0001 (p<0.05)). Analisis korelasi Rank-Spearman menunjukkan signifikansi dengan arah korelasi negatif dan kekuatan korelasi yang kuat antara imunoekspresi EMMPRIN dengan batas bebas tumor ke serosa (R=-0.781: p=0.0001 (p<0.05))-Hasil penelitian ini menunjukkan semakin tinggi skor imunoekpresi EMMPRIN. seemakin dalam invasi ke miometrium mendekati lapisan perimetrium/serosa dengan batas bebas tumor ke serosa yang semakin kecil sehingga dapat disimpulkan EMMPRIN berkorelasi dengan batas bebas tumor ke serosa dan dapat digunakan untuk memprediksi batas bebas tumor ke serosa pada sediaan biopsi serta dapat membantu dalam rencana penatalaksanaan terapi dan berpotensi dalam pengembangan terapi target. Endometrial carsinoma is a common gynecologic malignancy in women, and is on 5th rank in the world and 6th in Indonesia. Myometrial invasion is one of the factors that affect the progression and prognosis. Imprecision in assessing the depth of invasion will result an sub-optimal therapy management that Will affect the prognosis. One way of measuring myornemal invasion is to measure tumor free distance to the serosa (TFD). The closer to the surface of serosa tumor mass. the deeper of myometnal invasion Extraceltular Mawr Metalloprotanase Inducer (EMMPRIN) is one of the factors ofluencog the meson. Ann of ths study is to determine the oorretason between EMMPRIN and TFD. Samples of this study were paraffin blocks of patients who were diagnosed as endavietnal carcinoma horn 2007-2014. as many as 45 samples were performed immunoretothenucal staining with CK and EMMPRIN. The TFD obtained with a range from 0.11-20.13 men. Suestical analysts verth the Kolmogorov-Smimov test showed a significant relationship between TFD with EMSIPRIN expression (p=0.0001 (p<0.05)). Rank-Spearman convex., analysis snowed significant negatrve correlatons with the direction and strength of the *mg correlabcn between EMMPRIN expression and TFD (R =-0.781: p.0.0001 (0 <0.05)). The resuits Shaved the hrgher score EMMPRIN expression. the deeper invasion into the myornetrum approach perimetrium layer/serous, so that it can be concluded that EMMPRIN is correlated with TFD and can be used to predict TFD on biopsy sample and can help in the management plan of therapy and potentialty in the development of targeted therapies.