Abstrak
Hubungan Self Disclosure dengan Kepuasan Pernikahan pada Dual Earner Family di Kota Bandung
Ilma Rashida Siddiqa
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Bandung, Dual Earner Family, dual eraner family, Kepuasan Pernikahan, Marital Satisfaction, Self disclosure
Ketidakharmonisan merupakan faktor tertinggi perceraian yang terjadi di Kota Bandung. Ketidakharmonisan yang berujung pada cerai gugat, biasanya terjadi karena perselisihan yang tidak kunjung berakhir, hingga akhirnya memutuskan untuk pisah ranjang dan bercerai. Sebagian besar pasangan yang bertengkar berfikir bahwa masalah akan selesai dengan sendirinya, sehingga memilih untuk tidak menyelesaikannya. Penelitian ini bertujuan untuk, mendapatkan gambaran mengenai bagaiman hubungan penilaian self disclosure diri sendiri dan penilaian self disclosure pasangan dengan kepuasan pernikahan pasangan suami istri tipe dual earner family dari kedua belah pihak. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan tekhnik convenience sampling. Jumlah subjek responden penelitian ini adalah 10 orang pasangan suami istri. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa kuisioner self disclosure directperspective dan metaperspective terhadap pasangannya masing-masing. Penelitian ini juga mengukur hubungan kepuasan pernikahannya masing-masing. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa, self disclosure suami istri berhubungan dengan kepuasan pernikahan mereka masing-masing. Penilaian istri terhadap self disclosure suaminya berhubungan dengan tingkat kepuasan pernikahan dirinya, berbeda dengan suami, penilaian suami terhadap self disclosure istri tidak berhubungan kepuasan pernikahan dirinya. Respon positif memiliki peranan penting untuk bagaimana individu melanjutkan keterbukaannya. Aspek intent dan afeksi memiliki kontribusi yang paling kuat untuk meningkatkan kepuasan dalam pernikahan. Intent, depth, dan valence secara signifikan memiliki hubungan yang kuat dengan kepuasan pernikahan yang dirasakan. Self disclosure tidak cukup kuat berhubungan dengan kepuasan seksual pada suami istri.
Disharmony is the highest factor of divorce in Bandung. disharmony which led to contested divorce usually happened because a dispute that never ends until finally decided to separate and divorced. Most couples who fight thought that the problem will be resolved by itself. This research aims to describe how self-assessment regarding self disclosure and assessment of spouse’s self disclosure relate with couple’s marriage satisfaction in dual earner family from both sides. Methods used in this study was descriptive quantitative method with convenience sampling technique. Participants in this study were 10 husband and wife couple. The measurement tool used in this study was a self disclosure directperception and metaperception questionnaire to each other spouse. This research also measure correlation with each other marital satisfaction. The result from this research showed that self disclosure husband and wife correlated with each other marriage satisfaction. Wife’s assessment about her husband openness related with level of her marital satisfaction, in contrast to the husband, husband assessment about his wife self disclosure didn’t influence his marital satisfaction. Positive respons had an important role to explain how they continue it’s disclosure to each other. Aspect intent and affection had the strongest contribution to increase satisfaction in marriage. Intent, depth and valence has a strong correlation with perceived marital satisfaction. Self-disclosure was not strong enough correlate to sexual satisfaction in husband and wife.