Abstrak
Gambaran Spiritual Well-being Pada Mahasiswa Penghafal Al-qur’An Di Universitas Padjadjaran
Widwi Mukhabibah
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Existential Well-Being, Penghafal Al-Qur'an, Religious Well-Being, spiritual well-being
Saat ini aktivitas menghafal Al-Qur’an (hifz) sedang mengalami perkembangan dan sedang banyak dilakukan mulai dari usia anak-anak hingga dewasa, termasuk di dalamnya adalah mahasiswa Universitas Padjadjaran. Aktivitas menghafal Al-Qur’an pada dasarnya bukanlah sebuah kewajiban sehingga individu yang melakukannya pasti memiliki faktor tertentu yang menjadi pendorong dilakukannya aktivitas tersebut. Penelitian awal menunjukkan bahwa pada penghafal Al-Qur’an terdapat keyakinan akan adanya konsekuensi positif yang akan didapat dari Allah SWT melalui aktivitas menghafal. Salah satunya adalah rasa tenang yang dirasakan penghafal Al-Qur’an. Rasa tenang tersebut dalam keilmuan psikologi dikonseptualisasi sebagai kesejahteraan atau well-being. Oleh karena kondisi sejahtera ini melibatkan aspek ketuhanan, maka secara lebih spesifik kesejahteraan yang dimaksud adalah kesejahteraan spiritual. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori spiritual well-being oleh Ellison (1983). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data empirik mengenai gambaran spiritual well-being pada mahasiswa penghafal Al-Qur’an di Universitas Padjadjaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memberi gambaran terkait fenomena yang diteliti. Subjek penelitian merupakan mahasiswa aktif S1 Universitas Padjadjaran yang melakukan aktivitas menghafal Al-Qur’an. Alat ukur yang digunakan adalah Spiritual well-being Scale (SWBS) yang mengukur kesejahteraan spiritual yang diambil dari penelitian Tuti Anggraini Utama (2015) dengan modifikasi oleh peneliti. Reliabilitas alat ukur penelitian ini adalah sebesar 0.863. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif sebagai data utama serta data kualitatif yang digunakan sebagai penunjang pembahasan data kuantitatif serta menggali kedalaman informasi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 40 responden dengan menggunakan teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 85% penghafal Al-Qur’an di Universitas Padjadjaran memiliki spiritual well-being (SpWB) yang tinggi dan 15% memiliki SpWB yang sedang. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penghafal Al-Qur’an memiliki kehidupan yang harmonis dan stabil, ditandai dengan adanya kedekatan dengan Allah SWT dan kepuasan hidup. Responden yang memiliki skor spiritual well-being yang tinggi didominasi oleh metode menghafal dengan mengikuti lembaga tahfizh, memiliki jadwal yang tentatif (berubah-ubah), serta dorongan untuk menghafal Al-Qur’an bersumber dari dirinya sendiri.