Abstrak 
Koreksi Hipokalemia dengan KCL pada Pasien-pasien di ICU Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung Januari–Februari 2014
Dede A Hidayat, Iwan Fuadi, Ruli H. Sitanggang
Universitas Padjadjaran, Anesthesia & Critical Care Vol. 33 No. 2, Juni 2015
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Anesthesia & Critical Care Vol. 33 No. 2, Juni 2015
Hipokalemia, Hypokalemia, hypokalemia complication, intravenous potassium chloride correction, komplikasi hipokalemia, koreksi KCl intravena
Hipokalemia (K plasma<3.5mEq/L) merupakan gangguan elektrolit yang paling sering dijumpai pada pasien di Intensive Care Unit (ICU). Sebagian besar kasus hipokalemia di ICU berhubungan dengan keadaan asupan yang kurang, gangguan pencernaan, gangguan ginjal, pemberian diuretik, insulin, dan infeksi berat. Hipokalemia bisa tanpa gejala sampai dengan komplikasi yang bervariasi hingga menyebabkan kematian. Penelitian dilakukan dengan metoda prospektif observasional pada pasien yang dirawat di ICU Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung selama bulan Januari–Februari 2014, dari hasil penelitian didapatkan hipokalemia ringan sebanyak 17 pasien (51,5%), hipokalemia sedang 13 pasien (39,4%) dan hipokalemia berat 3 pasien (9,1%). Hasil koreksi KCl intravena (i.v.) pada hipokalemia ringan didapatkan hasil perbaikan pada 9 pasien (53%), pada hipokalemia sedang sebanyak 3 pasien (23.1%) dan pada hipokalemia berat tidak ada perubahan. Komplikasi terutama terjadi pada pasien hipokalemia berat yang tidak respons terhadap koreksi. Simpulan penelitian ini adalah angka kejadian hipokalemia di ICU RSHS Bandung selama bulan Januari sampai dengan Februari 2014 sebanyak 33 orang pasien (31,4%). Pascakoreksi dengan KCl i.v., 12 orang pasien (36,4%) mengalami perbaikan dan 21 orang pasien (63%)tidak mengalami perubahan dan mengalami perburukan. Hypokalemia (Potassium plasma level <3.5 mEq/L) is the most common electrolyte imbalance found in the intensive care unit (ICU). Major etiologies of hypokalemia in ICU setting were related to low intake, gastro intestinal tract (GIT) disturbance, renal impairment, diuretic administration, insulin therapy and severe infection, which ranging from asymptomatic to the most severe symptom and causing death.This prospective observational study was conducted in the ICU of Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung from January to February 2014 with result 33 out of 105 admitted patients (31.4%) suffered from hypokalemia.From our observation, there was 17 patients (51.5%) with mild hypokalemia, 13 patients (39.4%) with moderate hypokalemia and 3 patients (9.1%) with severe hypokalemia. Correction with intravenous potassium chloride was given with improvement in 9 patients (53%) in mild hypokalemia group, 3 patients (23.1%) in moderate hypokalemia group but unfortunately no significant change was found in severe hypokalemia group after the correction. Complications were found mostly in geriatric patients with severe hypokalemia.The conclusion of this study is that from all patients admitted to the ICU of Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung from January ? February 2014, the incidence of hypokalemia was 31.3% (33 patients) with improvement occurred in 12 patients (36.4%) but 21 patients (63%) revealed no improvement after potassium chloride correction with worsening condition.