Abstrak 
Pelayanan Sosial Faith Based Organization (FBO)
Eni Setiyawati, Santoso Tri Raharjo, Muhammad Fedryansyah
Universitas Padjadjaran, Unpad Press Cetakan: Pertama 2016 ISBN: 978-602-6242-11-2
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Unpad Press Cetakan: Pertama 2016 ISBN: 978-602-6242-11-2
Faith Based Organization (FBO), pelayanan sosial
Beberapa kajian memperlihatkan bahwa, agama memiliki faktor determinan yang kuat terhadap daya ungkit dan dorong budaya filantropi serta keterlibatan komunitas agama dalam kegiatan-kegiatan sosial. Latif (2013) serta hasil kajian Pirac menunjukkan bahwa di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim, sebagian besar praktik filantropi lebih didominasi oleh inspirasi keagamaan, dibanding, misalnya inpirasi kemanusiaan-sekular. Inisiasi keagamaan yang dominan, berdampak pada jenis kegiatan serta bentuk-bentuk filantropi yang kental dengan nuansa karitatif dan penyediaan pelayanan. Padahal dalam perkembangan profesi pekerjaan sosial, khususnya di negara-negara ‘Barat’ (Eropa dan AS) awal kemunculan profesi adalah dari organisasi-organisasi keagamaan. Kegiatan amal karitas saja tidaklah cukup untuk mengatasi persoalan sosial yang ada, diperlukan pendekatan dan metode serta teknik-teknik khusus, sehingga untuk mengatasi masalah sosial tidak lagi memunculkan masalah sosial baru, yaitu misalnya ketergantungan penerima bantuan. Inilah salah satu alasan kemunculan profesi pekerjaan sosial.Bentuk-bentuk kegiatan filantropi yang kental dengan nuansakegiatan karitatif dan pelayanan saat ini, masih dilakukan oleh organisasi-organisasi sosial berbasis keagamaan. Bagaimanapun keberadaan organisasi-organisasi sosial berbasis agama ini adalah modal besar dalam mengatasi berbagai masalah sosial yang ada di Indonesia. Sebagian besar organisasi sosial yang berbasis agama, fokus kegiatannya adalah melakukanpelayanan sosial kepada anak, khususnya pada anak-anakkondisi rentan. Kerentanan anak-anak dapat terjadi baik karenafaktor sosial, ekonomi maupun psikologis.