Abstrak RSS

Abjek dan Monstrous Feminine : Kisah Rahim, Liur dan Pembalut

Abjek dan Monstrous Feminine : Kisah Rahim, Liur dan Pembalut
Aquarini Priyatna Prabasmoro
Universitas Padjadjaran, Didiskusikan dalam seminar " Dari Tafsir Seni Freudian ke Tafsir Sastra Lacanian hinggaTafsir Film dan Iklan Feminis Pasca Lacanian : Perkembangan Pemikiran Psikoanalisis" dalam Forum Studi Kebudayaan, FSRD ITB, Galeri Soemarja, Kamis 24 Juni 2004.
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Didiskusikan dalam seminar " Dari Tafsir Seni Freudian ke Tafsir Sastra Lacanian hinggaTafsir Film dan Iklan Feminis Pasca Lacanian : Perkembangan Pemikiran Psikoanalisis" dalam Forum Studi Kebudayaan, FSRD ITB, Galeri Soemarja, Kamis 24 Juni 2004.
,

Jika ia tidak dapat memberitahukan yang lain, ia akan memberitahu dirinya sendiri bahwa ia menyukai tahi. Tahinya sendiri. Berak… Kencing adalah kenikmatan luar biasa. Perlahan-lahan kehilangan kendali diri dan merasakan sesuatu yang lembut keluar dari dirinya. Lega karena kantong yang hendak meledak itu mengosongkan diri, melepaskan diri dari ketidaknyamanan. Mengeluarkan tahi juga memberikan kenikmatan yang sama… melepaskannya terasa sangat nikmat. Bergidik ketika tahi mengambil alih dirinya, membukanya, mengembung, dan kemudian perlahan-lahan keluar… seperti itulah kematian. Ia mengejar dan menabrakmu dan kemudian menyapumu entah kemana. Tubuhmu menjadi tidak berguna, dikubur agar menghilang dari penglihatan. (Michèle Roberts, 2001, 67)

Download: .Full Papers