Abstrak
Feminisme sebagai Tubuh, Pemikiran dan Pengalaman
Aquarini Priyatna Prabasmoro
Universitas Padjadjaran, Disampaikan pada Forum Studi Kebudayaan, FSRD ITB, 27 Desember 2005
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Disampaikan pada Forum Studi Kebudayaan, FSRD ITB, 27 Desember 2005
Feminisme
Berbicara mengenai feminisme bagi saya adalah berbicara tentang kesadaran. Bukan semata-mata bidang ilmu, feminisme merupakan semangat dan cara pandang bagi saya. Pada saat saya mengatakan bahwa feminisme merupakan cara pandang bagi saya, saya mengatakan bahwa feminisme bukanlah sesuatu yang dihasilkan oleh satu cara pandang sedemikian sehingga menghasilkan produk pengetahuan dan cara mengetahui yang tunggal juga. Bagi saya feminisme lebih bersifat cair dan jamak. Saya harus memulai pembahasan ini dengan menggarisbawahi bahwa pemikiran feminisme tidaklah tunggal, dan dengan demikian maka kita akan membicarakannya dengan lebih terbuka dan dengan demikian kita juga akan dapat membongkar mitos serta stereotipe yang selama ini seringkali dipakai untuk memersepsi feminisme, misalnya bahwa feminisme itu “Barat” dan identik dengan gerakan perempuan pecinta seks bebas, atau bahkan feminisme sama dengan lesbianisme, dan feminis membenci laki-laki.